INTERPRETASI MA‘NA-CUM-MAGHZA TERHADAP QS. AN-NISA‘ : 171

Indri Nur Hayati, NIM.:18105030069 (2022) INTERPRETASI MA‘NA-CUM-MAGHZA TERHADAP QS. AN-NISA‘ : 171. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (INTERPRETASI MA‘NA-CUM-MAGHZA TERHADAP QS. AN-NISA‘ : 171) 18105030069_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview
	Text (INTERPRETASI MA‘NA-CUM-MAGHZA TERHADAP QS. AN-NISA‘ : 171) 18105030069_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (714kB) | Request a copy

Abstract

QS. An-Nisa‘ : 171 merupakan respon penolakan Al-Qur’ān terhadap paham trinitas yang dianut oleh kaum Nasrani. Sikap berlebihan yang dilakukan oleh Ahl al-Kitab (Yahudi dan Nasrani) dalam merespon kehadiran Nabi Al-Masih as menjadi problem teologis yang berkepanjangan antara umat Islam dengan Nasrani (Kristen saat ini). Selain itu, QS. An-Nisa‘: 171 juga menjadi dasar larangan bersikap ekstremisme dalam beragama dan menyekutukan Allah SWT. Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana interpretasi QS. An-Nisa‘ : 171 dengan pendekatan ma‘nā-cum-maghzā dalam konteks kekinian. Penelitian ini berbasis kualitatif atau library research, yaitu mencoba meneliti menggunakan literature pustaka yang bersumber dari jurnal, artikel, buku, dan tulisan-tulisan yang sesuai dengan topik yang dikaji. Adapun sumber data primer berupa Al-Qur’ān, hadis dan segala yang berkaitan dengan penafsiran QS. An-Nisa>‘ : 171, kemudian data sekunder berupa literatur dari jurnal, artikel dan berbagai literatur yang berkaitan dengan pembahasan. Penelitian ini bersifat deskriptif-analitik yaitu penelitian yang mencoba mendeskripsikan hal-hal yang berkaitan dengan makna pokok QS. An-Nisa‘: 171 melalui literatur-literatur kemudian menganalisisnya dengan menggunakan pendekatan ma‘nā-cum-maghzā. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa QS. An-Nisa‘ :171 sebenarnya mampu menjadi solusi ditengah-tengah problematika masyarakat. Larangan bersikap berlebihan dan anjuran untuk menyampaikan kebenaran secara apa adanya dalam QS. An-Nisa‘ : 171 harus dikaji dengan perspektif yang lebih luas agar memperoleh maghza atau maksud utama ayat untuk konteks kekinian. Dalam proses interpretasi makna ayat yang penulis aplikasikan dalam berbagai elemen kehidupan sosial seperti dalam aktivitas dakwah, sikap para pemimpin, dan juga sikap dalam interaksi sosial diperlukan ilmu bantu lainnya agar dapat menguatkan argumentasi seperti keilmuan Psikologi dan sosiologi yang bisa membantu mengamati kondisi masyarakat secara lebih terarah.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item