MENGENAL AFGHANISTAN

Drs. SULISTYO ADI, (2008) MENGENAL AFGHANISTAN. /Jurnal/Al-Jamiah/Al-Jamiah No. 36 Th. 1988/.

[img]
Preview
Text
05. SULISTYO ADI - MENGENAL AFGANISTAN.pdf - Accepted Version

Download (5MB) | Preview
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg

Download (0B)

Abstract

bAfghanistan adalah sebuah negara yang terkurung daerah bergunung-gunung. Terjepit di antara Uni Soviet, Iran, Pakistan, Kashmir dan Cina. Afghanistan benar-benar terletak di persimpangan antara Timur dan barat. Afghanistan dengan lebih dari 17 juta penduduk dari bermacam-macam asal suku dan adat kebiasaan, sebelum dikuasai Rusia adalah sedang dalam amas transisi. Pada zaman dahulu merupakan tanah rampasan. afghanistan mencapai tingkat kesatuan nasional pada tahun 1747 dan menjadi sebuah kerajaan konstitusional pada tahun 1931. Tetapi kekuatan politik tetap pada kekuasaan keluarga kerajaan sampai tahun 1964 ketika sebuah konstitusi baru diumumkan secara resmi. Pada tahun 1973 sebuah republik ditegakkan dengan suatu kudeta. Pemerintah memulai sebuah program akselerasimodernisasi pada akhir tahun 1950-an dan 1960-an. Bersama-sama dengan liberalisasi ini, datang pula suatu perubahan bentuk dalam kondisi-kondisi hidupdan dalam pandangan pada kehidupan. Orang-oran afghanistan sebelumnya, terutama oleh agama Islam serta kemelaratan umum yang menumbuhkan suatu perasaan kebangsaan nasional yang kuat selama mengambil loncatan-loncatan ke dalam dunia modern. Di kota-kota, wanita Afghanistan yang sampai tahun 1959 diwajibkan memakai jubah yang menyembunyikan aurat di muka umum, kini memakai pakaian dengan gaya modern. Pada waktu yang sama pemerintah belajar mengambil pelajaran dengan lokasi sangat pentingnya di Asia tengah. Meskipun mempertahankan netralitas antara Timur dan Barat dalam perang dingin, pemerintah sukses mencari bantuan untuk proyek-proyek yang berhubungan dengan pembangunan, baik dari Uni Soviet, RRC maupun amerika Serikat. Prospek-prospek untuk suatu perlindungan umum makin bertambah dan kemakmuran yang akan datang menjadi baik, jika periode yang kacau, dengan dislokasi sosial yang tak terelakkan dapat dilalui. Tetapi sejak penguasa pro Soviet yang berfaham komunis berkuasa dengan kudeta berdarah, dambaan akan kemakmuran oleh ummat Islam Afghanistan tinggal menjadi impian. Kini situasi justru mengancam mereka. Bahkan ratusan ribu di antara mereka terpaksa mengungsi ke negara tetangga. Hal ini menyebabkan kaum Muslimin Afghanistan bangkit mengadakan perlawanan karena tidak rela Agama dan Negara mereka dikesampingkan dari semangat Islam yang sudah berakar.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Mengenal, Afghanistan
Subjects: Al Jamiah Jurnal
Divisions: E-Journal
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 10 Apr 2013 17:05
Last Modified: 10 Apr 2013 17:05
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/517

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum