PEMAKNAAN ṢALAWAT NARIYAH DI PONDOK PESANTREN NUR SYAFIʻI BANJARNEGARA

Risda Alfi Fat Hanna, NIM.: 18105050005 (2022) PEMAKNAAN ṢALAWAT NARIYAH DI PONDOK PESANTREN NUR SYAFIʻI BANJARNEGARA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PEMAKNAAN ṢALAWAT NARIYAH DI PONDOK PESANTREN NUR SYAFIʻI BANJARNEGARA)
18105050005_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (PEMAKNAAN ṢALAWAT NARIYAH DI PONDOK PESANTREN NUR SYAFIʻI BANJARNEGARA)
18105050005_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Ṣalawat nariyah merupakan salah satu ṣalawat yang diminati oleh masyarakat di Indonesia baik di lingkungan pesantren maupun umum. Umumnya di Indonesia, ṣalawat ini digunakan sebagai sarana pendekatan diri pada Allah dan Nabi Muhammad SAW, dakwah Islam, identitas daerah, berperan dalam segi kejiwaan dan perekonomian. Adapun dalam proses pengamalannya memiliki beragam cara yaitu dibaca 4444 kali, dikolaborasikan dengan syi‘ir, musik, dan manaqib. Berbeda pada umumnya, di Pondok Pesantren Nur Syafiʻi Banjarnegara dilaksanakan sebagai sarana pembentukan karakter dan tolak ukur santri. Pembacaan ini dilaksanakan sudah dari tahun 2009 tetapi para pengamal belum mengetahui pemaknaan dari salawat nariyah dan dasar normatif dari pengamalan ini. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian lapangan. Adapun rumusan masalah dari penelitian ini mengenai praktik dan pemaknaan salawat nariyah di Pondok Pesantren Nur Syafiʻi Banjarnegara. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi dan pengelolaan data. Wawancara dilakukan dengan 11 informan selaku pengamal yang terdiri dari pengasuh Pondok Pesantren Nur Syafiʻi Banjarnegara dan santri putri di Pondok Pesantren Nur Syafiʻi Banjarnegara. Hasil kajian ini ditemukan hasil sebagai berikut; pertama, praktik pembaacaan ṣalawat nariyah di Pondok Pesantren Nur Syafiʻi Banjarnegara memiliki 4 cara yaitu mujahadah setiap malam jumʻat 4444 kali, rutinan setelah ṣalat farḍu ṣubuh dan magrib 4444 kali, amalan pribadi dengan hitungan 100 kali dan amalan untuk santri baru membaca ṣalawat nariyah selama 40/41 hari sebanyak 100 kali. Kedua, pemaknaan ṣalawat nariyah di Pondok Pesantren Nur Syafiʻi Banjarnegara yaitu mengandung doa, harapan, pembentukan karakter, wujud cinta dan syukur. Adapun hadis-hadis yang dijumpai terkait kajian ini yaitu H.R Bukhari nomor 43, H.R Ibnu Majah nomor 748, H.R At-Tirmiżi nomor 2574, H.R Abu Daud nomor 523, H.R Ibnu Majah nomor 748, H.R Bukhari nomor 5732, dan H.R at-Tirmiżi nomor 574, H.R Ahmad nomor 7551, H.R Ahmad nomor 16088, dan H.R Muslim nomor 4.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Dr. Saifuddin Zuhri, S.Th.I., MA.
Uncontrolled Keywords: Santri; Kiai; Ṣalawat Nariyah.
Subjects: Ilmu Hadits
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Hadis (S1)
Depositing User: S.Sos Sofwan Sofwan
Date Deposited: 06 Jul 2022 14:21
Last Modified: 06 Jul 2022 14:21
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51702

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum