MUSIBAH DALAM QS. ASY-SYURA [42]: 30 ANALISIS PERSPEKTIF MA’NA CUM MAGHZA

Uswatun Hasanah, NIM.: 19205032057 (2022) MUSIBAH DALAM QS. ASY-SYURA [42]: 30 ANALISIS PERSPEKTIF MA’NA CUM MAGHZA. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (MUSIBAH DALAM QS. ASY-SYURA [42]: 30 ANALISIS PERSPEKTIF MA’NA CUM MAGHZA)
19205032057_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (4MB) | Preview
[img] Text (MUSIBAH DALAM QS. ASY-SYURA [42]: 30 ANALISIS PERSPEKTIF MA’NA CUM MAGHZA)
19205032057_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Tulisan ini mengeksplorasi ayat musibah dalam al-Qur‘an dengan pendekatan ma‟nā cum maghzā. Peneliti melakukan penelitian ini karena masih ada perbedaan pendapat mengenai musibah dan sebab-sebabnya khususnya dalam QS. Asy-Syurā [42]: 30. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan (Library Research). Kemudian dilanjutkan dnegan menganalisis makna musibah dalam al-Qur‘an dengan teori pendekatan ma‘n cum maghz. Masyarakat umumnya memaknai musibah sebagai kejadian yang tidak diinginkan. Ayat tersebut berbicara bahwa musibah akibat dari tangan manusia. Akan tetapi, para mufasir ada yang berbeda pendapat mengenai musibah.Ada yang berpendapat bahwa musibah yang terjadi bukanlah akibat dari tangan manusia, karena amal perbuatan manusia hanya akan terjadi pada hari pembalasan (yaumul jaza‟). Oleh karena itu penulis mencoba menggali makna musibah satu persatu dengan menggunakan pendekatan ma‟nā cum maghzā untuk mendapatkan makna dan signifikansi historis kemudian mengembangkannya kepada signifikansi dinamis (kekinian). Dari pembahasan itu, penulis menyimpulkan bahwa, pertama, makna historis (al-ma‟na al-tarikhi) dari musibah adalah sebuah peristiwa yang terjadi pada manusia disebabkan oleh ulah tangannya sendiri. Kedua, signifikansi fenomenal historis (al-maghza al-tarikhi) dari ayat musibah yaitu (1) sebagai ujian seseorang untuk meningkatkan derajat disisi Allah. (2) sebagai peringatan agar manusia lebih mendekatkan kepada Allah Swt. (3) sebagai hukuman bagi mereka yang sering melakukan dosa dengan harapan dapat kembali bertaubat kepada-Nya. Ketiga signifikansi fenomenal dinamis (al-maghza al-mutaharrik) adalah bahwa musibah dalam QS. Asy-Syurā [42]: 30 merupakan kategori nilai ketauhidan. Nilai ketauhidan ini adalah nilai-nilai yang ada pada ajaran agama Islam untuk mempraktikkan ketakwaan kepada Allah Swt. Ukuran nilai ketauhidan yang terteran dalam QS. Asy-Syurā [42]: 30 adalah diturunkannya musibah sebagai ujian, peringatan, dan azab. Tujuan dari QS. Asy-Syurā [42]: 30 adalah penataan moral di mana tujuan ayat ini adalah agar tidak terjebak kesalahan yang fala‘ seperti menyalahkan korban (blaming the victims) atau menyalahkan Tuhan (blaming Gold). Intropeksi diri dalam konteks keimanan dan tanggungjawab sosial yang sangat diperlukan agar mampu memperbaiki diri (improve ourself) untuk selalu berbaik sangka dengan menafsirkan maksud Allah Swt dibalik musibah. Sehingga muncul rasa empati dan solidaritas sosial yang terjaga dalam ikatan kemanusiaan.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing : Prof. Dr. Muhammad Chirzin, M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Musibah, ma'na cum maghza
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur'an dan Tafsir (S2)
Depositing User: S.Sos Sofwan Sofwan
Date Deposited: 11 Jul 2022 14:36
Last Modified: 11 Jul 2022 14:36
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/51826

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum