SISTEM KONTRAK GANDA DALAM BISNIS ONLINE LAZADA DI INDONESIA

Umdah Aulia Rohmah, NIM.: 1620310040 (2018) SISTEM KONTRAK GANDA DALAM BISNIS ONLINE LAZADA DI INDONESIA. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (SISTEM KONTRAK GANDA DALAM BISNIS ONLINE LAZADA DI INDONESIA) BAB I, BAB V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (5MB) | Preview
	Text (SISTEM KONTRAK GANDA DALAM BISNIS ONLINE LAZADA DI INDONESIA) BAB II, III, IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (6MB) | Request a copy

Abstract

E-commerce dapat didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi perdagangan/perniagaan barang atau jasa (trade of goods and service) dengan menggunakan media elektronik. Dari data yang dirilis oleh majalah bisnis online (INDTIMES) terkait dengan peningkatan E-commerce di Indonesia, menunjukkan bahwa ada sekitar 67 juta pengguna aktif dalam bisnis E-commerce. E-commerce terbesar Indonesia adalah Lazada. Lazada sendiri termasuk dalam model B2C (Bussines to Concumers) yakni sebuah toko online dengan alamat website sendiri dimana penjual memiliki stok produk dan menjualnya secara online kepada pembeli. lazada selalu membuat terobosan dalam pemasaran dan pelayanan, dengan memberikan kemudahan dalam sistem pembayaran, menggunakan metode bayar ditempat. Namun dalam penelitian ini melihat peliknya masalah yang dihadapai dalam E-commerce penulis ingin konsen kepada sistem kontrak ganda yang ada pada Strart-up Lazada, serta segala bentuk permasalahan dan kendalanya. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan atau library research yaitu mengumpulkan informasi dan data-data yang sebenarnya terkait Sistem Kontrak dalam Bisnis Online di Indonesia. Sifat penelitian ini adalah deskriptifanalitis, yaitu menggambarkan atau menelaah serta menganalisis permasalahan sistem kontrak ganda dalam transaksi E-commerce dengan peraturan perundangundangan yang ada di Indonesia dan menganalisis dari sudut pandang hukum islamnya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa yang pertama adalah, sistem kontrak online pada Lazada sudah memenuhi kesesuaian dengan aturan Islam dan aturan KUHPerdata. Yang kedua, prosedur penyelesaian perselisihan oleh Lazada sudah tersusun dalam Draft kontrak Lazada, serta penanganan yang dilakukan sesuai dengan prosedur yang disepakati oleh para pihak. Jumlah permasalahan yang minim menunjukkan bahwa kontrak yang dibuat lazada mampu mengakomodir setiap kebutuhan serta kondisi yang ada dalam transaksi jual beli online Lazada. Dari pihak pemerintah kurang memberi aturan yang konkrit. Selama ini peraturan yang mengatur tentang perdagangan melalui media elektronik masih parsial

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item