HARMONI SOSIAL SUNNI-SYI’I (STUDI KETAHANAN SOSIAL TERHADAP KONFLIK SUNNI-SYI’I DI DESA BANJARAN BANGSRI JEPARA

Ahmad Habiburrohman Aksa, NIM.: 1620510045 (2018) HARMONI SOSIAL SUNNI-SYI’I (STUDI KETAHANAN SOSIAL TERHADAP KONFLIK SUNNI-SYI’I DI DESA BANJARAN BANGSRI JEPARA. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (HARMONI SOSIAL SUNNI-SYI’I (STUDI KETAHANAN SOSIAL TERHADAP KONFLIK SUNNI-SYI’I DI DESA BANJARAN BANGSRI JEPARA)
1CBLF2~5.PDF - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (HARMONI SOSIAL SUNNI-SYI’I (STUDI KETAHANAN SOSIAL TERHADAP KONFLIK SUNNI-SYI’I DI DESA BANJARAN BANGSRI JEPARA)
1VC5MM~9.PDF - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Penilitian ini dilakukan di wilayah Dukuh Candi Desa Banjaran Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara, dengan judul Harmoni Sosial Sunni-Syi‟i (Studi Ketahanan Sosial Terhadap Konflik Sunni-Syi’i di Desa Banjaran Bangsri Jepara). Riset ini untuk menjawab tiga hal; pertama sejarah masuknya paham Syi’i di Dukuh Candi. Kedua, bagaimana hubungan sosial Sunni-Syi’ah bisa berjalan harmonis di Desa Banjaran? Dan yang ketiga, nilai apa saja yang diyakini dan dipraktekkan masyarakat Desa Banjaran sebagai ketahanan sosial dari ancaman konflik Sunni-Syi’i tersebut? Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologis yang berupaya mengkerangkakan fakta yang menjadi pegalaman masyarakat Dukuh Candi terkait dengan solidaritas sosial yang mewujud sebagai masyarakat harmonis, di dalam ruang hidup berpluralitas paham dan keyakinan berislam. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif sehingga aksentuasinya berupa data deskriptif, dan hasil wawancara yang kemudian dianalisis menggunakan teori solidaritas sosial dan fungsionalisme struktural. Hasil dari penelitian ini adalah, pertama, sejarah masuknya Daham Syi’i di Desa Banjaran melalui tokoh agama sebagai penganut Syi’i awal, berkaitan dengan terjadinya revolusi Iran. Tokoh agama ini mendapat kiriman buku-buku dari Darut Tauhid, Kuwait. Setelah melalui proses pergolakan pemikiran yang panjang, tokoh agama tersebut akhirnya membuat keputusan menjadi Syi’i. Hal ini dikarenakan dia menganggap data dan keterangan dari buku-buku dan sumber Syi’i lebih meyakinkan dan sesuai dengan sejarah umat Islam sebagaimana mestinya. Kedua, hubungan sosial antara masyarakat Sunni dan Syi’i di Dukuh Candi berlangsung secara guyup rukun. Beragam tradisi yang ada di tengah masyarakat seperti: selametan dan peringatan-peringatan keagamaan diikuti dan diselenggarakan bersama-sama. Tidak ada friksi dan sentimen konfliktual di dalamnya. Ketiga, di dalam interaksi harmonis yang terjalin antara warga Sunni- Syi’i, terdapat nilai-nilai: sosial keagamaan, gotong royong, saling menghormati, dan kesadaran persamaan tradisi. Nilai sosial keagamaan berupa terbentuknya Jam’iah Mu’awwanah sebagai ruang mediasi dan kebersamaan. Selain itu, masyarakat sering secara rutin bersama-sama saling bantu dalam hajat-hajat antar warga. Terlebih lagi, di antara masyarakat saling hormat-menghormati dalam bermasyarakat, khususnya dalam penyelenggaraan ritual-ritual keagamaan. Sampai di sini, semua yang terekam dalam penelitian ini menunjukkan potret harmoni sosial di Dukuh Candi.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing: Ahmad Muttaqin, M.A, Ph.D.
Uncontrolled Keywords: Harmoni Sosial, Sunni, Syi’i, Tradisi, Peran Tokoh, Peran Masyarakat
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat

Konflik
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Agama dan Filsafat (S2) > Studi Agama dan Resolusi Konflik
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 19 Jul 2022 10:51
Last Modified: 19 Jul 2022 10:51
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52094

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum