KONSTRUKSI PEREMPUAN DALAM KELUARGA DALAM KITAB AL-TAFSIR AL-WASIT LI AL-QUR’AN AL-KARIM KARYA MUHAMMAD SAYYID TANTAWI

Ali Hendri, NNIM.: 1620510037 (2018) KONSTRUKSI PEREMPUAN DALAM KELUARGA DALAM KITAB AL-TAFSIR AL-WASIT LI AL-QUR’AN AL-KARIM KARYA MUHAMMAD SAYYID TANTAWI. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KONSTRUKSI PEREMPUAN DALAM KELUARGA DALAM KITAB AL-TAFSĪR AL-WASĪṬ LI AL-QUR’ᾹN AL-KARĪM KARYA MUHAMMAD SAYYID ṬANṬᾹWĪ)
1DODVC~L.PDF - Published Version

Download (5MB) | Preview
[img] Text (KONSTRUKSI PEREMPUAN DALAM KELUARGA DALAM KITAB AL-TAFSĪR AL-WASĪṬ LI AL-QUR’ᾹN AL-KARĪM KARYA MUHAMMAD SAYYID ṬANṬᾹWĪ)
17Q2VL~R.PDF - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Sebelum Islam datang, perempuan dianggap sebagai makhluk kedua setelah laki-laki, bahkan dalam beberapa peradaban seperti Arab zaman jahiliyah, Romawi, dan Yunani, hak-hak mereka terenggut. Ketidakadilan terhadap perempuan ini terus berlangsung hingga kemudian datanglah Islam membawa misi kesetaraan dan keadilan bagi perempuan. Ajaran yang dibawa oleh al-Qur’an memposisikan laki-laki dan perempuan setara di hadapan Tuhannya. Namun setelah Nabi wafat, al-Qur’an ditafsirkan dengan cara pandang yang berbeda oleh para mufassir. Alasan pemilihan tokoh dan kitab tafsir ini adalah karena gagasan Muhammad Sayyid Ṭanṭāwī yang kontroversial terutama tentang perempuan. Beliau membolehkan aborsi pada perempuan hamil hasil perkosaan. Selain itu, gagasan beliau sebelum menjabat Grand Syeikh dan setelah menjabat Grand Syeikh al-Azhar berbeda, seperti kasus bunga Bank. Sebelum menjabat beliau mengharamkan, namun setelah menjabat sebagai Grand Syeikh beliau membolehkan. Untuk itulah, penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh tentang perempuan ini melalui kitab al-Tafsīr al-Wasīṭ li al-Qur’ān al-Karīm karya Muhammad Sayyid Ṭanṭāwī. Penelitan ini dimaksudkan untuk menelisik tentang konstruksi perempuan dalam keluarga dalam kitab al-Tafsīr al-Wasīṭ li al-Qur’ān al-Karīm karya Muhammad Sayyid Ṭanṭāwī. Penelitian ini murni penelitian pustaka, data primernya adalah kitab al-Tafsīr al-Wasīṭ li al-Qur’ān al-Karīm. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan studi kepustakaan, yaitu mengkaji secara langsung kitab yang menjadi data primer dengan menggunakan metode deskriptif, analitis dan interpretatif. Sedangkan data-data sekundernya diambil dari kitab-kitab, buku, jurnal dan tulisan lainnya yang berkaitan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menelusuri sumber-sumber terkait dengan pembahasan perempuan dalam tafsir-tafsir al-Qur’an, perempuan dalam Islam, gender, sejarah dan data lainnya yang berkenaan dengan penelitian ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan sejarah dan gender, dengan mengaplikasikan teori sejarah sosial dan teori gender sebagai analisinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari segi sejarahnya, pada masa pra-Islam perempuan tidak memperoleh hak-haknya, mereka diperlakukan layaknya barang yang bisa diwariskan, dan laki-laki bisa menikahi perempuan sebanyak yang mereka inginkan. Bahkan pada masa awal Islam pun kebiasaan menikahi banyak perempuan ini masih dipraktikkan oleh orang-orang Hijaz hingga ahirnya turun Q.S. surah an-Nisā’ [4]: 3. Ketika tafsir ini ditulis, kondisi sosial perempuan di Mesir sudah maju, mereka telah memperoleh pendidikan yang setara dengan laki-laki. Banyak dari perempuan Mesir yang bekerja di luar rumah baik sebagai pekerja biasa atau tenaga profesional, seperti dokter atau anggota parlemen. Berkaitan dengan tema perempuan, tafsir ini menjelaskan bahwa perempuan diciptakan dari nafs adam. Namun, proses penciptaan ini menurut Muhammad Sayyid Ṭanṭāwī tidak lantas menjadi pembeda antara laki-laki dan perempuan, karena yang membedakan manusia di hadapan Tuhannya hanyalah ketakwaannya. Spiritualitas laki-laki dan perempuan dalam tafsir ini adalah sejajar. Dalam ranah keluarga, tafsir ini memposisikan laki-laki sebagai pemimpin dan perempuan sebagai asisten. Sedangkan bentuk kepemimpinan laki-laki atas perempuan tersebut sifatnya adalah absolut. Namun, harus berlandaskan pada asas maslaḥa. Tafsir ini ternyata masih menyimpan sisi bias gender, seperti dalam kasus kepemimpinan dan poligami.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing: Dr. Ahınad Baidowi, M.Si.
Uncontrolled Keywords: Perempuan; Sejarah Sosial, al-Tafsir al-Wasiṭ li al-Qur’ān al-Karīm; Gender
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Wanita Dalam Keluarga
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah dan Filsafat Islam (S2) > Studi al Qur'an dan Hadits
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 19 Jul 2022 11:15
Last Modified: 19 Jul 2022 11:15
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52100

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum