MODEL PENDIDIKAN AGAMA INTERRELIGIUS DI SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

Khasan Bisri, NIM.: 1620410068 (2018) MODEL PENDIDIKAN AGAMA INTERRELIGIUS DI SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (MODEL PENDIDIKAN AGAMA INTERRELIGIUS DI SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA)
1620410068_BAB-I_IV_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (6MB) | Preview
[img] Text (MODEL PENDIDIKAN AGAMA INTERRELIGIUS DI SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA)
1620410068_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah bahwa pendidikan agama pada semua jenjang pendidikan umumnya masih berkutat pada sudut pandang kalangan dalam (internal), berbicara untuk internal, dan kurang responsif terhadap perubahan sosial, - -atau dapat dikatakan pendidikan agama selama ini masih bersifat monoreligius-- sehingga lembaga dan komunitas agama-agama seringkali gagap melihat keanekaragaman dan perubahan. Pendidikan agama model monoreligius faktanya kurang atau bahkan sama sekali tidak memberi ruang penerimaan adanya „orang lain yang berbeda‟, sehingga tidak menumbuhkan kepekaan pada cara pikir, cara hidup dan kebutuhan-kebutuhan dari orang lain yang berbeda agama. Pendidikan agama semacam itu menimbulkan berbagai dampak pada pola pikir dan sikap keagamaan siswa, salah satunya berpotensi menimbulkan sikap intoleransi. Oleh sebab itu, maka perlu adanya pembaharuan model pendidikan agama yang lebih memungkinkan siswa untuk berwawasan terbuka terhadap perbedaan dan keragaman agama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi dan keberhasilan model pendidikan agama interreligius di SMA BOPKRI 1 Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar SMA BOPKRI 1 Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan dari makna itulah ditarik kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi data yaitu dengan membandingkan data hasil wawancara dengan observasi. Hasil penelitian menunjukkan Pendidikan interreligius di SMA BOPKRI 1 Yogyakarta dilaksanakan hanya pada kelas XII, sedangkan kelas X dan XI menerapkan pendidikan agama Kristen. Pelaksanaan pendidikan agama kelas X dan XI di SMA BOPKRI 1 Yogyakarta berdasarkan teorinya Michael Grimmit termasuk kategori model pendidikan agama „belajar agama‟, sedangkan pada kelas XII termasuk kategori „belajar dari agama‟. Atau jika dikategorikan menggunakan teorinya Jack Seymour dan Tabita Kartika model pendidikan agama di kelas X termasuk kategori in the wall, sedangkan pada kelas XII termasuk kategori beyond the wall. Toleransi dan wawasan multikulturalisme siswa SMA BOPKRI 1 Yogyakarta melalui pendidikan interreligius sudah sampai pada level kelima dari barometer multikultural yang dipopulerkan oleh Karuna Center for Peacebuilding yaitu pada level menghormati, mengakui, dan memberikan kontribusi pada kelompok lain. Atau bahkan bisa dikategorikan masuk pada level tertinggi yaitu penghargaan pada persamaan dan perbedaan, serta merayakan kemajemukan.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing: Dr. H. Karwadi, M.Ag
Uncontrolled Keywords: Pendidikan Interreligius, SMA BOPKRI 1 Yogyakarta, Pendidikan Agama Interreligius
Subjects: Pendidikan Agama Islam
Divisions: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > Pendidikan Islam (S2) > Pendidikan Agama Islam
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 20 Jul 2022 10:51
Last Modified: 20 Jul 2022 10:51
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52123

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum