Living Hadis dalam Tradisi Mattampung Masyarakat Bugis di Desa Watu

Andi Fatihul Faiz Aripai, NIM.: 18105050106 (2022) Living Hadis dalam Tradisi Mattampung Masyarakat Bugis di Desa Watu. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (Living Hadis dalam Tradisi Mattampung Masyarakat Bugis di Desa Watu)
18105050106_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (Living Hadis dalam Tradisi Mattampung Masyarakat Bugis di Desa Watu)
18105050106_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Studi ini mengekplorasi tentang tradisi lokal masyarakat suku Bugis di Sulawesi Selatan yaitu ritual kematian, tepatnya di desa Watu kecamatan Barebbo kabupaten Bone Sulawesi Selatan. Ritual kematian tersebut dinamai dengan tradisi Mattampung. Mattampung merupakan tradisi kematian yang dilaksanakan dengan tujuan mengganti atau memperbaiki kuburan dengan nisan dan dengan tujuan mendoakan orang yang telah meninggal dunia. Penelitian ini berangkat dari argumen dasar bahwa terdapat resepsi hadis dalam tradisi Mattampung yang membentuk praktik tradisi ritual keagamaan di masyarakat Bugis. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field researh) dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Adapun setting lokasi penelitian ini adalah desa Watu kecamatan barebbo kabupaten Bone. Desa tersebut mayoritas dihuni oleh masyarakat bersuku Bugis dan beragama Islam. Maka dari itu, pemilihan lokasi tersebut bertujuan untuk melihat bagaimana tradisi Mattampung dilaksanakan di desa Watu tersebut. Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih enam bulan dengan observasi langsung, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data primer didapatkan melalui observasi lapangan, lalu wawancara bersama 10 informan dan dokumentasi data tertulis maupun dokumentasi pribadi. Dalam menganalisis hasil observasi tersebut, penulis menggunakan kacamata teori living hadis. Serta teori fenomenologi dari Alfred Schutz yang mengatakan tindakan manusia dilatarbelakangi oleh dua motif yaitu, motif sebab (Because of Motive) dan motif tujuan (In Order To Motive). Adapun hasil dari penelitian yang telah dilakukan penulis di desa Watu menunjukkan bahwa Pertama, Tradisi Mattampungyang dilaksanakan oleh masyarakat di desa Watu termasuk ke dalam bagian living hadis. Masyarakat desa Watu telah memperlihatkan sebuah bentuk resepsi terhadap hadis-hadis nabi tentang keutamaan membaca al-Qur’an terhadap orang yang telah meninggal dunia serta hadis-hadis mendoakan orang yang meninggal dunia, yang dituangkan ke dalam praktik keagamaan, dalam hal ini: tradisi Mattampung. Kedua, melalui analisis menggunakan teori fenomenologi milik Alfred Schutz dapat diketahui beberapa motif dan tujuan masyarakat dalam pelaksanaan tradisi Mattampung di desa Watu. Diantara motif masyarakat adalah untuk melestarikan budaya, menghibur keluarga yang ditinggalkan, sebagai ajang untuk bersedekah, sebagai bentuk berbakti kepada orang tua. Sedangkan tujuan dari masyarakat adalah mendoakan si mayit, memperbaiki kuburan, mengajarkan kepada anak cucu, untuk mendapatkan ilmu agama dan saling tolong menolong.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Mahatva Yoga Adi Pradana, M.Sos
Uncontrolled Keywords: Tradisi, Mattampung, Living Hadis
Subjects: Ilmu Hadits
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Hadis (S1)
Depositing User: S.Sos Sofwan Sofwan
Date Deposited: 01 Aug 2022 13:29
Last Modified: 01 Aug 2022 13:29
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52318

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum