REINTERPRETASI AYAT HAK PEMBERI NAFKAH DALAM AL-QURAN: IMPLMENTASI MA NA CUM MAGHZA DI ERA PANDEMI

Muallimatus Zahro, NIM.: 19205032064 (2022) REINTERPRETASI AYAT HAK PEMBERI NAFKAH DALAM AL-QURAN: IMPLMENTASI MA NA CUM MAGHZA DI ERA PANDEMI. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (REINTERPRETASI AYAT HAK PEMBERI NAFKAH DALAM AL-QURAN: IMPLMENTASI MA NA CUM MAGHZA DI ERA PANDEMI)
19205032064_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (REINTERPRETASI AYAT HAK PEMBERI NAFKAH DALAM AL-QURAN: IMPLMENTASI MA NA CUM MAGHZA DI ERA PANDEMI)
19205032064_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Tesis ini membahas persoalan tentang “Reinterpretasi Ayat Hak Pemberi Nafkah dalam Al-Qur’an: IMplementasi Ma’na> Cum Maghza, berangkat dari konteks pandemi yang merubah tatanan kehidupan hingga ke seluruh penjuru dunia. Berbagai sektor terhenti hingga mengalami resesi akibat pandemi. Diantaranya struktur perekonomian dan paktik peribadatan yang menampakkan perubahan nyata hingga menjadi permasalahan serius di tengah-tengah masyarakat. Menindaklanjuti hal itu pemerintah mengeluarkan kebijakan berupa sistem lockdown, PSBB, work from home dan lainnya untuk memutus rantai penyebaran pandemi, hingga melahirkan dampak penurunan ekonomi dan menambah beban ekonomi keluarga. Banyak kepala keluarga mengalami penurunan jam kerja, kehilangan pekerjaan dan lannya. Sehingga keluarga menjadi korban dan tak jarang beberapa bahkan banyak perempuan ikut terjun menjadi kepala keluarga demi menopang kebutuhan keluarga. Hal ini menimbulkan beberapa pertanyaan diantaranya; pertama, bagaimana makna historis ayat hak pemberi nafkah perspektif ma’na> cum maghza? Kedua, bagaimana signifikansi fenomenal historis ayat pemberi nafkah perspektif ma’na> cum maghza? Dan ketiga, bagaimana signifikansi fenomenal dinamis ayat pemberi nafkah perspektif ma’na> cum maghza? di era pandemi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan penafsiran yang bersifat kontekstual yaitu ma’na> cum maghza yang dikembangkan oleh Sahiron Syamsuddin. Metode yang digunakan ialah kualitatif dengan jenis penelitian library research. Adapun sumber data dalam kajian ini dibedakan menjadi dua bagian yaitu sumber data primer berupa QS. al-Baqarah [2]: 233, kitab-kitab tafsir konvensional seperti al-Qurthubi, ath-Thabari, dan Ibnu Katsir serta tafsir kontemporer seperti al-Misbah dan al-Azhar. Adapun sumber data sekundernya berupa literatur dan kitab-kitab yang berkaitan dengan tema. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengklasifikasian antara hak pemberi nafkah, karena tidak ada redaksi yang menyatakan bahwa kewajiban nafkah dikhususkan kepada laki-laki (suami). Berdasarkan ayat tersebut pemberi nafkah adalah ia yang memiliki kemampuan dan kelapangan, perempuan masa kini telah banyak dibekali dengan pendidikan tinggi dan pengalaman lainnya sehingga mereka memiliki kemampuan seimbang dengan laki-laki baik dari segi fisik maupun intelektualnya. Maka maka pada konteks saat ini perempuan memungkinkan untuk mencari nafkah sebab kemampuannya telah memadai, namun yang paling penting adalah harus mendapatkan izin dari suami. Sebab istri yang bekerja dengan ridha suami maka ia tetap diberi nafkah dan jika istri mengikhlaskan hasil jerih payahnya untuk nafkah keluarga maka hal itu menjadi pahala besar bagi sang istri.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing: Prof. Dr. Muhammad, M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Nafkah, Ma’na Cum Maghza, QS. Al-Baqarah [2]: 233, QS. Ath-Thalaq [65]: 7 dan QS. An-Nisa’ [4]: 34.
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur'an dan Tafsir (S2)
Depositing User: S.Sos Sofwan Sofwan
Date Deposited: 01 Aug 2022 14:59
Last Modified: 01 Aug 2022 14:59
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52320

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum