TRADISI WILUJENGAN DI DUSUN CEPIT DESA PAGERGUNUNG KECAMATAN BULU KABUPATEN TEMANGGUNG

Muhammad Latif Zakiyyuddin, NIM.: 08120004 (2013) TRADISI WILUJENGAN DI DUSUN CEPIT DESA PAGERGUNUNG KECAMATAN BULU KABUPATEN TEMANGGUNG. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (TRADISI WILUJENGAN DI DUSUN CEPIT DESA PAGERGUNUNG KECAMATAN BULU KABUPATEN TEMANGGUNG)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (TRADISI WILUJENGAN DI DUSUN CEPIT DESA PAGERGUNUNG KECAMATAN BULU KABUPATEN TEMANGGUNG)
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Tradisi Wilujengan merupakan tradisi yang dilaksanakan setiap satu tahun sekali yaitu pada malam 21 Ramadhan atau warga Desa sering menyebut “malem selikuran”. Tradisi ini sudah dilakukan sejak wafatnya Ki Ageng Makukuhan sebagai salah satu tokoh penyebar Islam di Kota Temanggung dan para sahabatnya untuk mengenang dan menghormati jasanya dalam berjuang menyebarkan agama Islam di Desa Pagergunung pada khususnya dan Temanggung pada umumya yang dulu mayoritas Agama Hindu dan Budha. Tradisi Wilujengan dimulai dengan arak-arakan oleh prajurit yang berpakaian adat Jawa, dengan membawa tumpeng dan sesaji berupa hasil bumi. Puncak tradisi Wilujengan adalah ziarah ke makan Ki Ageng Makukuhan di puncak Gunung Sumbing oleh masyarakat Desa Pagergunung yang dilakukan dengan berjalan kaki bersama-sama warga lainnya yang jaraknya sekitar 3 km sampai puncak Gunung Sumbing. Penelitian ini berangkat dari problem: Apa latar belakang munculnya tradisi Wilujengan ini dan bagaimana prosesi upacaranya. Apa makna dan fungsi yang terkandung dalam tradisi Wilujengan. Apa yang menyebabkan tradisi Wilujengan masih dipertahankan sampai sekarang. Dalam tradisi Wilujengan ini peneliti menggunakan teori fungsionalisme Bronislaw Malinowski. Peneliti menggunakan teori fungsionalisme Malinowski karena akan mengungkap dan mengkaji lebih dalam mengenai makna dan fungsi sampai ke hal-hal yang kecil, selain itu aspek aspek kehidupan dapat terungkap sehingga fungsi dan maknanya semakin jelas. Malinowski juga berpendapat bahwa fenomena budaya sekecil apa pun pasti ada makna dan fungsinya bagi pendukung budaya tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap mengapa spirit masyarakat Desa Pagergunung masih sangat besar dalam melakukan tradisi Wilujengan sampai sekarang. Disamping itu peneliti juga bertujuan agar dapat memahami fungsi dan makna yang terkandung dalam tradisi Wilujengan. Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan di lapangan maka penelitian ini termasuk dalam field research, yang lebih merupakan studi tentang kajian budaya dan tradisi. Adapun tahapan tahapannya yaitu: metode pengumpulan data (observasi, interview, dokumentasi ).

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Drs. Musa, M.S i
Uncontrolled Keywords: Ki Ageng Makukuhan, Tradisi Wilujengan, Malem Selikuran
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Islam dan Tradisi
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 04 Aug 2022 08:35
Last Modified: 04 Aug 2022 08:35
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52422

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum