SOSIALISME KERAKYATAN (STUDI ATAS PEMIKIRAN SUTAN SJAHRIR MENGENAI SOSIALISME DI INDONESIA 1909-1966)

Muhammad Anwar Basit, NIM. 00120156 (2004) SOSIALISME KERAKYATAN (STUDI ATAS PEMIKIRAN SUTAN SJAHRIR MENGENAI SOSIALISME DI INDONESIA 1909-1966). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (SOSIALISME KERAKYATAN (STUDI ATAS PEMIKIRAN SUTAN SJAHRIR MENGENAI SOSIALISME DI INDONESIA 1909-1966))
00120156_Bab I_Bab V_Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (SOSIALISME KERAKYATAN (STUDI ATAS PEMIKIRAN SUTAN SJAHRIR MENGENAI SOSIALISME DI INDONESIA 1909-1966))
00120156_Bab II_Bab III_Bab IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (9MB)

Abstract

Sosialisme Kerakyatan adalah istilah yang digunakan untuk menyebut pemikiran­pemikiran Sutan Sjahrir dan pengikutnya mengenai Sosialisme. Digunakannya istilah ini dimaksudkan untuk menegaskan pengertian Sosialisme, karena disadari terdapatnya berbagai aliran dalam Sosialisme. la sekaligus dirnaksudkan untuk membedakan dirinya dengan aliran Sosialisme lainnya seperti Sosialisme-nasional Hitler, Kornunisme, Sosialisrne Dernokrat. Bagi Sjahrir baik Sosialisrne maupun kerakyatan hams berdasar kernanusiaan. Kernanusiaan lebih banyak terletak pada mayoritas rakyat yang biasanya ditindas dan dihisap oleh minoritas berkuasa. Tujuan Sosialisme adalah pemerataan dan membentuk masyarakat tanpa penindasan dan penghisapan serta dilakukan dalam batas-batas kemanusiaan. Bagi Sjahrir, Sosialisrne Kerakyatan yang dianutnya rnengharuskannya menolak feodalisme dan kapitalisme. Hal itulah yang dasar penolakannya baik terhadap Timur maupun Barat jika diartikan bahwa Timur adalah feudal sedangkan Barat adalah kapitalis. Baginya, baik feodalisme maupun kapitalisme bertentangan dengan asas kerakyatan dan akhirnya kemanusiaan. Sosialisme Kerakyatan di Indonesia berbeda dengan sosialisme lainnya seperti Komunisme, Marhaenisme, Murba, Sosialisme yang dikemukakan oleh Hatta, dan Sosialisme Religius. Perbedaannya terletak pada pengambilan sumber nilai dan ajaran. Soekarno, Tan Malaka, dan Hatta masih mengambil nilai-nilai tradisional sebagai basis pandangan, di samping Marx. Sementara itu Komunisme mendasarkan dirinya pada ajaran Lenin dan Stalin di Rusia. Sjahrir tampaknya tidak melakukan hal tersebut. Pandangan-pandangannya lebih banyak dekat ke pemikiran kaum Sosial Dernokrat. Namun demikian, iapun membedakan dirinyanya dengan kaum sosial demokrat yaitu dalarn hal penerirnaannya terhadap cara-cara revolusioner seperti pemberontakan. Yang penting dicatat adalah bahwa perjuangan fisik ini bersifat insidental dan terpaksa dalam artian bukan bagian dari sistem yang dilembagakan seperti dilakukan oleh Komunisme. Persamaan di antara mereka adalah diterirnanya cara-cara revolusioner untuk perjuangan rnenuju Sosialisrne. Dalam renunganya di Banda, Sjahrir (] 990: 202) mengungkapkan betapa dia tidak punya keterikatan dengan Alam Minangkabau yang, sebagairnana diketahui, lslami dan religius. ra adalah tipe manusia perantau yang perantauannya ke Barat mertjadikannya lebih dekat ke Barat clan akhirnya rnmnpu mengembangkan Alam Barnt sebagai guru terbaiknya. Tanpa mempertimbangkan pembagian kiri dan kanan yang sudah ada, jika diandaikan kiri adaiah Barnt dan kanan adalah Timur dan ditarik suatu garis lurus, maka titik posisi Sjahrir lebih dekat ke kiri dibanding ke kanan. Posisinya bukan di tengah antara keduanya, 1etapi dari tengah lebih ke kiri lagi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Drs. Musa, M.Si
Uncontrolled Keywords: Pemikiran Sutan Sjahrir, Sosialisme Di Indonesia
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 18 Aug 2022 14:22
Last Modified: 18 Aug 2022 14:22
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52575

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum