ISLAM DAN MILITER: DINAMIKA HUBUNGAN GERAKAN ISLAM POLITIK DAN MILITER DI INDONESIA PADA MASA ORDE BARU (1966-1998)

Syukran Ma'mun Hidayat, NIM. 01120629 (2006) ISLAM DAN MILITER: DINAMIKA HUBUNGAN GERAKAN ISLAM POLITIK DAN MILITER DI INDONESIA PADA MASA ORDE BARU (1966-1998). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (ISLAM DAN MILITER: DINAMIKA HUBUNGAN GERAKAN ISLAM POLITIK DAN MILITER DI INDONESIA PADA MASA ORDE BARU (1966-1998))
01120629_Bab I_Bab V_Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (18MB) | Preview
[img] Text (ISLAM DAN MILITER: DINAMIKA HUBUNGAN GERAKAN ISLAM POLITIK DAN MILITER DI INDONESIA PADA MASA ORDE BARU (1966-1998))
01120629_Bab II_Bab III_Bab IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (12MB)

Abstract

Dalam perspektif yang lehih luas, tentang pasang surut hubungan Islam dan militer (kerjasama, konfrontasi dan hannonisasi) dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan dalam (bah pendahuluan) mengapa terjadi pasang-surut hubungan itu yang berujung pada perubahan hubungan dan hannonisasi antara Islam dan militer pada masa 10 tahun terakhir kekuasaan Orde Baru? dan negara dalam hal ini Soeharto yang memegang peranan kunci hubungan antara keduanya semakin melunak terhadap Islam politik? dan sejauh manakah pengaruh kekuatan kelompok Islam politik; fundamentalis, reformis, dan akomodasionis dalam peranannya terhadap fenomena pasang-surut itu? Mengingat pertentangan sikap dan permusuhan yang begitu keras ditunjukkan militer sejak awal kekuasaan orde baru, yang telah mengharu- irukan keputusasaan para aktivis Islam politik, seperti yang sud.ah ditunjukkan dalam kajian ini, bahwa keberpihakan militer terhadap kebatinan (kejawen) yang justru ditentang oleh kalangan umat Islam dan tarnpilnya militer abangan dan non-muslim di jajaran elit militer dan aliansi mereka dengan kelompok nasionalis. Di lain pihak konflik kultural yang sudah berusia lama antara Islam terorganisir dan rezim Soeharto, yakni Soeharto dan para jenderal yang ada di sekitarnya berasal dari lingkungan Hindu Jawa yang membuatnya lebih sebagai Muslim Nominal (abangan) dan bukan sebagai Muslim yang taat (santri). Asumsi yang berkembang akhimya adalah Soeharto dengan Orde Barunya telah mengikuti tesis-tesis Snouck Hurgronje dalam melayani kepentingan umat Islam. Islam sebagai sistem ritual dan kemasyarakatan, bukan sebagai entitas Islam politik. Artinya Soeharto selama ini telah memajukan ketaatan beragama personal dan menentang politisu.Si agama. Dengan mengurai kembali peran Islam pada awal kebangkitan Orde Baru dan keterlibatan Islam dalam proses politik (1966-1975), peminggiran politik pada masa kejayaan Orde Baru (1976-1988), dan gagasan baru menuju kebangkitan Islam politik setelah lama terpinggirkan (1989-1998). Studi ini menunjukkan bahwa artikulasi-artikulasi Islam yang bercorak formalistik­legalistik-inklusif, besar perannya dalam membentuk J,ubungan yang saling mencurigai, tidak harmonis, bahkan sampai ke tingk?t antagonistik antara aktivis gerakan Islam politik ( dalam hal ini Muslim santri) dan militer (yang abangan).

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Drs. Musa, M.si
Uncontrolled Keywords: Islam Dan Militer, Dinamika Hubungan Gerakan Islam Politik
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 30 Aug 2022 15:28
Last Modified: 30 Aug 2022 15:28
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52662

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum