PEMII(IRAN IBN KHALDUN TENTANG MASYARAKAT PRIMITIF DALAM MUQADDIMAH

Nurjannah Abdul Jukri, NIM. 96121899 (2004) PEMII(IRAN IBN KHALDUN TENTANG MASYARAKAT PRIMITIF DALAM MUQADDIMAH. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (PEMII(IRAN IBN KHALDUN TENTANG MASYARAKAT PRIMITIF DALAM MUQADDIMAH) 96121848_Bab I_Bab V_Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (2MB) | Preview
	Text (PEMII(IRAN IBN KHALDUN TENTANG MASYARAKAT PRIMITIF DALAM MUQADDIMAH) 96121899_Bab II_Bab III_Bab IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (6MB)

Abstract

1. Pemikiran Ibn Khaldun tentang masyarakat primitif, merupakan bagian dari pcrnikiran sosiologisnya mengenai timbul tenggelamnya suatu peradaban. yang antara lain dijelaskannya dengan dengan cara menguraikan tingkatan-tingkatan peradaban masyarakat Arab waktu itu, berdasarkan pada cara mereka hidup dan memperoleh penghidupan, yang secara garis besar terbagi ke dalam masyarakat menetap dan masyarakat nomaden. 2. Menurut Ibn Khaldun, pada tipe masyarakat nomaden terdapat suatu masyarakat yang hidup benar-benar primitif. Mereka adalah orang-orang Badui liar, yang menurut Ibn Khaldun merupakan kelompok paling alami di dunia, dan merupakan basis dari segala peradaban. Mata pencaharian orang-orang Badui liar tersebut adalah beternak unta, dan kehidupannya memang benar-benar tergantung kepada hasil yang diberikan unta, bahkan hidupnyapun seolah-olah hanya berada di atas unta. Masyarakat Badui liar tersebut memenciikan diri dari peradaban kota, dan menjalani kehidupan secara liar di tengah padang pasir, bebas dari kekangan hukum, tidak harus tunduk dan mematuhi pemimpin, bahkan tidak mengenal agama.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item