LAKSAMANA KUMALAHAYATI DAN PERANANNYA DI KESULTANAN ACEH PADA MASA PEMERINTAHAN SULTAN ALAUDDIN RIAYAT SYAH IV AL-MUKAMMIL (1589 - 1604)M

Ratna Mutoharoh, NIM. 99122306 (2006) LAKSAMANA KUMALAHAYATI DAN PERANANNYA DI KESULTANAN ACEH PADA MASA PEMERINTAHAN SULTAN ALAUDDIN RIAYAT SYAH IV AL-MUKAMMIL (1589 - 1604)M. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (LAKSAMANA KUMALAHAYATI DAN PERANANNYA DI KESULTANAN ACEH PADA MASA PEMERINTAHAN SULTAN ALAUDDIN RIAYAT SYAH IV AL-MUKAMMIL (1589 - 1604)M)
99122306_Bab I_Bab V_Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img]
Preview
Text
99122306_Bab II_Bab III_Bab IV.pdf

Download (3MB) | Preview

Abstract

Laksamana Kumalahayati merupakan keturunan dari Sultan Alauddin Ali Mughayat Syah (pendiri Kerajaan Aceh) yang keempat. Ia sangat ahli dalam hal pelayaran /kelautan. Jiwa kebaharian dan keahliannya telah melekat pada diri Kumalahayati sejak kecil. Jiwa tersebut diwarisi oleh ayah dan kakeknya yang juga seorang laksamana. Karena keberanian dan keahliannya, Kumalahayati diangkat oleh Sultan Alauddin Riayat Syah IV al Mukammil (1589-1604)M menjadi seorang laksamana. Di Kesultanan Aceh, Kumalahayati adalah wanita pertama yang berpangkat laksamana. Kedua, bentuk perjuangan Laksamana Kumalahayati yang melibatkan kaum wanita adalah pembentukan sebuah pasukan yang terdiri para janda yang suaminya syahid di medan pertempuran. Pasukan tersebut dinamakan pasukan Inong Balee yang mana pasukan tersebut anggotanya mencapai 2000 orang. Pasukan tersebut di Kesultanan Aceh menjadi pasukan andalan. Pasukan ini diturunkan untuk bertempur secara langsung melawan musuh ataupun bangsa asing yang memang benar-benar berniat untuk menghancurkan Kesultanan Aceh. Kepemimpinan pasukan ini dipegang sendiri oleh Laksamana Kumalahayati. Ketiga, Keberhasilan Sultan Alauddin Riayat Syah IV al Mukammil dalam menjalin hubungan diplomatik dengan bangsa asing, seperti: Inggris, Belanda dan Portugis tidak bisa dilepaskan dari peran atau jasa besar Laksamana Kumalahayati. Kecerdasannya mampu memberikan gagasan-gagasan yang berharga bagi Kesultanan Aceh. Sehingga pada masa itu dapat membawa Kesultanan Aceh pada kondisi yang aman dan damai, yang mana kondisi tersebut sulit untuk ditemukan pada masa pemerintahan-pemerintahan sebelumnya. Dan satu lagi kesimpulan yang paling penting dari penulisan ini adalah tindakan yang diambil oleh Sultan Alauddin Riayat IV al Mukammil mengangkat Kumalahayati sebagai laksamana ataupun sebagai dewan protokoler adalah merupakan sebuah tindakan nyata ataupun merupakan sebuah wujud dari emansipasi wanita.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Drs,Irfan Firdaus
Uncontrolled Keywords: Laksamana Kumalahayati, Kesultanan Aceh
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 13 Sep 2022 10:38
Last Modified: 13 Sep 2022 10:39
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52952

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum