TELAAH PEMIKIRAN H.O.S. TJOKROAMINOTO TENTANG ISLAM DAN SOSIALISME

Pristi Suhendro L, NIM.99122287 (2003) TELAAH PEMIKIRAN H.O.S. TJOKROAMINOTO TENTANG ISLAM DAN SOSIALISME. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (TELAAH PEMIKIRAN H.O.S. TJOKROAMINOTO TENTANG ISLAM DAN SOSIALISME)
99122287_Bab I_Bab V_Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text (TELAAH PEMIKIRAN H.O.S. TJOKROAMINOTO TENTANG ISLAM DAN SOSIALISME)
99122287_Bab II_Bab III_Bab IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Pemikiran Tjokroaminoto bukan lahir dalam 'vakum area', tetapi merupakan hasil pergulatan kondisi material sosial Tjokroaminoto hidup. Faktor signifikan yang berpengaruh adalah konsekuensi dari politik etik dalam pergerakan yang memerlukan panduan ideologi dalam perjuangannya, struktur sosial kolonial yang diskriminatif-eksploitatif dan konservatifisme-hierarkis feodalisme, serta gesekan ISDV lewat SI Semarang yang membawa paham Mancis dalam gerakannya.2. Sosialisme dalam pengertian Tjokroaminoto merupakan; pertama, konsepsi humanis yang menempatkan kolektifitas manusia di atas pondasi kemerdekaan, persaudaraan dan persamaan. Kedua, ideologi yang hendak mengubah struktur sosial yang bertolak belakang dengan pengertian pertama untuk dikembangkan pada derajat manusia yang hakiki. 3. Dalam konsepsi seperti yang di maksud (poin 2), dengan referensi tekstual dan praktek sejarah Islam maka Islam merupakan agama yang sosialis yang mendahului konsepsi dan gerakan sosialis yang pernah ada. Dengan argumentasi ini pula Tjokroaminoto meragukan akan keberhasilan gerakan 4. Tjokroaminoto menolak pemikiran Sosialis-Marxis yang melandaskan diri pada filsafat materialisme, perjuangan kelas dan kekuasaan proletariat karena membangun sosialisme 'memulai dari atas' (dipaksakan dan tidak melihat akar persoalan secara lebih mendasar). 5. Tjokroaminoto melihat persoalan mendasar dari munculnya kapitalisme adalah kemampuan untuk mengendalikan "egoisme" yang kemudian merembet pada kepemilikan alat-alat produksi. Berangkat dari sini maka membangun masyarakat sosialis adalah harus di bangun dengan cara 'memulai dari dasar'. Praksis 'memulai dari dasar' bergerak pada dua level secara bersamaan yaitu; pertama, strata pribadi dengan membangun kesadaran transedental 'sebersih-bersih tauhid' sehingga akan di peroleh kualitas pribadi yang luhur. Kedua, level sosial yang berupa pengorganisasian berbagai segmen sosial dalam persekutuan-persekutuan yang secara langsung bersentuhan dengan proses kapitalisme. Konsep metafisis 'sebersih-bersih tauhid' yang dilanjutkan dengan praksis-empiris 'pengorganisasian 'menjadikan antara ide dan realitas menjadi tidak berjarak(uniaxial). Keduanya adalah satu. Itu merupakan konsepsi mengenai pandangan dunia (ideologi) yaitu 'pandangan dunia tauhid'.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Drs. Musa, M.Si.
Uncontrolled Keywords: Pemikiran HOS Tjokroaminoto, Islam Dan Sosialisme
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 13 Sep 2022 14:33
Last Modified: 13 Sep 2022 14:33
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/52972

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum