PERAN PESANTREN BUNTET PADA MASA REVOLUSI FISIK (1945-1949)

Mahpudin, NIM. 98122232 (2004) PERAN PESANTREN BUNTET PADA MASA REVOLUSI FISIK (1945-1949). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (PERAN PESANTREN BUNTET PADA MASA REVOLUSI FISIK (1945-1949)) 98122232_Bab I_Bab V_Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (1MB) | Preview
	Text (PERAN PESANTREN BUNTET PADA MASA REVOLUSI FISIK (1945-1949)) 98122232_Bab II_Bab III_Bab IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (3MB)

Abstract

Pesantren Buntet merupakan salah satu pesantren tertua di Jawa Barat yang berdiri pada tahun 1725 oleh Mbah Muqoyyim, seorang Mufti (penghulu) kesultanan Cirebon yang menanggalkan jabatannya karena dorongan rasa tanggung ja\vab kepada agama dan bangsa akibat logis dari sikap non koperatif terhadap penjajah Disamping sebagai proses re­generasi untuk mendidik generasi muda Islam dalam rangka usaha meningkatkan penyiaran agama Islam secara Juas. Menjelang revolusi fisik, yaitu pada masa pendudukan Jepang, atas kebijakan Jepang dengan membentuk barisan militer dan memberi latihan kemiliteran bagi kalangan pemuda, yang pada intinya bertujuan untuk mendukung kepentingan perang Jepang melawan Sekutu, pesantren Buntet telah ikut andil dalam pendidikan kemiliteran di Cibarusa Bogor dengan mengirim dua orang utusan dari tokoh ulama pesantren Buntet, yakni KH. Abdullah Abbas dan KH. Hasyim Anwar. Latihan kemiliteran melalui barisan PETA pada akhimya menjadi bumerang bagi pihak Jepang sendiri. Pada masa revolusi fisik, peran pesantren Buntet disamping mampu menjadi motor penggerak terhadap masyarakat secara luas dan sebagai benteng pertahanan dari pengaruh Penjajah, juga J1 pesantren Buntet telah lahir kekuatan-kekuatan tangguh, yang dianggap sebagai ancaman serius

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item