NILAI DAN FUNGSI UPACARA GAREBEG BAGELEN DALAM UPACARA HARI JADI KABUPATEN PURWOREJO

Ali Mustofa, NIM.98122190 (2005) NILAI DAN FUNGSI UPACARA GAREBEG BAGELEN DALAM UPACARA HARI JADI KABUPATEN PURWOREJO. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (NILAI DAN FUNGSI UPACARA GAREBEG BAGELEN DALAM UP A CARA HARi JADI KABUP A TEN PURWOREJO)
98122190_Bab I_Bab V_Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text (NILAI DAN FUNGSI UPACARA GAREBEG BAGELEN DALAM UP A CARA HARi JADI KABUP A TEN PURWOREJO)
98122190_Bab II_Bab III_Bab IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Tradisi Garebeg Bagelen dalam Upacara Hari Jadi Kabupaten Purworejo tidak bisa dilepaskan dengan sejarah masa lampau daerah itu.Setelah ditetapkan Peraturan Daerah No 9/DPRD/1994 tentang Penetapan Hari Jadi Kabupaten Purworejo, maka Prasasti Kayu Ara Hiwang yang ditemukan di Desa Boro Wetan, Kecamaan Banyuurip menjadi erat kaitannya dengan Kabupaten Purworejo. Dalam Bab III, Pasal 3 Perda itu disebutkan: "Hari Jadi Kabupaten Daerah Tingkat II Purworejo adalah tanggal 5 Paro Gelap, hari Senin Pahing, Warukung Bulan Asuji 832 Saka, yang bertepatan tanggal 5 Oktober 901, berdasarkan Prasasti Kayu Ara Hiwang yang ditemukan di Desa Boro Wetan, Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Daerah Tingkat II Purworejo". Kedua Upacara Garebeg Bagelen tidak bisa dilepaskan dari sejarah masa silam daerah tersebut. Sebagaimana telah disinggung di muka, bahwa Kabupaten Purworejo dahulu disebut Kabupaten Brengkelan termasuk wilayah karisidenan Bagelen. Nama Bagelen sendiri barn dikenal pada permulaan abad ke XIX. Sebelum abad ke XIX nama Bagelen adalah Medang Kamulan yaitu kerajaan yang diperintah oleh sang Kandinawan pada sekitar abad VIII. Tanggal 5 Oktober bagi Kabupaten Purworejo mempunyai makna tersendiri, karena pada tanggal tersebutlah Hari Jadi Kabupaten Purworejo diperingati. Tepatnya pada tanggal 5 Oktober 901, yaitu pada zaman Prabu Balitung Dyah Watukura sesuai dengan berita yang tertulis pada Prasasti Kayu Ara Hiwang atau Prasasti Boro Tengah bahwa di daerah Purworejo inilah ada daerah perdikan Kayu Ara Hiwang yang dibebaskan atau dimerdekakan oleh Dyah Sala dari segala macam pajak, kecuali memelihara tempat suci Pariwutan. Untuk itulah dipilih tanggal tersebut sebagai Hari Jadi Purworejo. Ketiga pelaksanaan ritual tahunan yang berupa Peringatan Hari Jadi Kabupaten Punvorejo yang disebut juga dengan Upacara Tumpeng Ageng temyata memiliki banyak fungsi bagi masyarakat Kabupaten Purworejo. Dari aspek formal Upacara ini memberikan kepastian hukum Hari Jadi Kabupaten Tingkat II Purworejo, serta memenuhi instruksi Gubernur Kepala Daerah Jawa Tengah dalam suratnya tanggal 5 Juni 1991. Secara sosial kultural Upacara Hari Jadi Kabupaten Purworejo bvermaksud clan tujuan menetapkaan Hari Jadi sesuai Bab II, pasal 2 ditinjau dari aspek formal, aspek sosiokultural dan aspek historis. Aspek formal untuk memberikan kepastian hukum tentang hari jadi Kabupaten Daerah Tingkat II Purworejo. Sedang aspek sosiokultural untuk memberikan inspirasi dan motivasi bagi seluruh warga masyarakat di Kabupaten Daerah Tingkat II Purworejo dalam partisipasinya mendukung pembangunan daerah, dengan tetap memelihara nilai­nilai luhur budaya, semangat nasionalisme dan patriotisme serta jati diri daerah.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Maharsi, SS., M. Hum.
Uncontrolled Keywords: Upacara Garebeg Bagelan, Upacara Hari Jadi Kabupaten Purworejo
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 14 Sep 2022 15:43
Last Modified: 14 Sep 2022 15:43
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53028

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum