Budi Santoso, NIM. 98122115 (2004) INTERVENSI AMERIKA SERIKAT DALAM KEHIDUPAN POLITIK DAN AGAMA DI INDONESIA TAHUN 1956-1961. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.
|
Text (INTERVENSI AMERIKA SERIKAT DALAM KEHIDUPAN POLITIK DAN AGAMA DI INDONESIA TAHUN 1956-1961)
98122115_Bab I_Bab V_Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview |
|
Text (INTERVENSI AMERIKA SERIKAT DALAM KEHIDUPAN POLITIK DAN AGAMA DI INDONESIA TAHUN 1956-1961)
98122115_Bab II_Bab III_Bab IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (10MB) |
Abstract
Selama Perang Dingin, politik global bersifat bipolar dan dunia terbagi dalam tiga bagian. Kelompok pertama merupakan negara-negara yang paling makmur dan demokratis yang dipelopori oleh Amerika Serikat, menyatakan perang baik secara idiologis, politis, ekonomi, maupun militer terhadap negaranegara komunis yang miskin di bawah "komando" Uni Soviet. Sebagian konflik yang terjadi di antara negara-negara yang umumnya miskin, kurang memiliki stabilitas Politik, dan belum lama menganyam kemerdekaan, serta menyatakan diri sebagi negara non blok. Intervensi AS di Indonesia harus dilihat dari latar belakang sikap skeptis para pemimpin senior dalam pemerintaha AS terhadap netralisme Gerakan Non Blok. Dunia dalam pandangan mereka adalah merah atau biru dan tidak ada warna lain. Sikap netral dalam Gerakan Non-Blok dalam pandangan mereka dianggap sebagai sebuah pendirian yang "tidak bermoral" dan cendenmg "ke kiri". Amerika tidak melihat bagaimana nasionalisme yang sedang merebak dalam negara-negara dunia ketiga yang sedang giat-giatnya digerakkan oleh kebanyakan dunia ketiga pada masa Paska Perang Dunia II, yang sedang melancarkan anti imperialisme dan kolonialisme. Indonesia di mata AS telah dipandang sebagai suatu negara yang termasuk seperti yang penulis maksud di atas. Hal ini cukup beralasan karena dalam kenyataannya PKI telah meraih suara yang cukup signifikan dalam pemilu pertama pada tahun 1955, dengan masuk dalam peringkat empat besar. PKI bahkan berhasil merangkul Sukarno sebagai partner yang saling menguatkan, meskipun para sejarawan sepakat bahwa Sukarno bukan seorang penganut paham Sosialisme Komunis. Sukarno adalah pendukung utama PKI dan sebaliknya PKI dianggap sebagai kekuatan yang perlu ' diperhitungkan dan tidak ada alasan baginya untuk tidak melibatkannya dalam pemerintahan, supaya PKI tidak menjadi kaum oposisi yang tidak bertanggung jawab. Kehadiran AS di Indonesia diawali dengan keterlibatan mereka di dalam pemberontakan daerah yang dipimpin oleh Ahmad Husein, Simbolon, Zukifli Lubis, H.N. Ventje Sumual dan para tokoh sipil dari partai Masyumi seperti M. Natsir, Syafruddin Prawiranegara, Burhanuddin Harahap serta dari PSI Sumitro Joyohadikoesoemo. Mereka memberikan bantuan uang, senjata, pesawat tempur beserta pilot dan instmktumya. Dukungan Presiden AS Dwight D. Eisenhower kepada para pemberontak inipun bertambah ketika pemerintah pusat menyerang Sumatra, Armada VII Angkatan Laut AS atas persetujuan Menteri Luar Negeri J.F. Dulles dan asisten Menlu Christian Herter, Direktur CIA Allen Dulles dan Kepala Operasi Angkatan Laut Laksamana Arleigh Burke berlabuh di Singapura dan menunggu untuk mencari alasan yang paling tepat untuk masuk ke Indonesia dengan dalih melindungi pemsahaan AS di Sumatra.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing : Drs. Jahdan Ibnu Hs, M.S |
Uncontrolled Keywords: | Intervensi Amerika Serikat, Kehidupan Politik Dan Agama |
Subjects: | Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam |
Divisions: | Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1) |
Depositing User: | Drs. Bambang Heru Nurwoto |
Date Deposited: | 15 Sep 2022 15:04 |
Last Modified: | 15 Sep 2022 15:04 |
URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53065 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
View Item |