BEBERAPA TINDAKAN HAMENGKUBUW ANA I (1755-1792 M) DALAM TINJAUAN DOKTRIN KEAGUNGBINATARAAN

Moh Nor Salim, NIM. 00120365 (2005) BEBERAPA TINDAKAN HAMENGKUBUW ANA I (1755-1792 M) DALAM TINJAUAN DOKTRIN KEAGUNGBINATARAAN. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (BEBERAPA TINDAKAN HAMENGKUBUW ANA I (1755-1792 M) DALAM TINJAUAN DOKTRIN KEAGUNGBINATARAAN)
00120365_Bab I_Bab V_Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (BEBERAPA TINDAKAN HAMENGKUBUW ANA I (1755-1792 M) DALAM TINJAUAN DOKTRIN KEAGUNGBINATARAAN)
00120365_Bab II_Bab III_Bab IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract

Sejak Hamengkubuwana I menandatangani pefjanJian Giyanti, 13 Februari 1755, dia menyadari bahwa kedudukannya sebagai Sultan dibatasi oleh berbagai perjanjian yang telah dibuat sebelumnya. Hamengkubuwana I telah melakukan beberapa tindakan untuk mengabsahkan kekuasaan yang dimilikinya, membina serta berusaha mengembalikan keagungbinataraan kekuasaan Mataram yang telah runtuh akibat adanya berbagai perjanjian politik dengan Belanda. Selain itu, Hamengkubuwana I melakukan tindakan­tindakan untuk mengurangi campur tangan Belanda di kekuasaannya. Di wilayah kekuasaannya, menurut penyusun, Hamengkubuwana I adalah raja yang agung dan binatara yang selalu berusaha mengurangi campur tangan Belanda, sedangkan di luar wilayah kekuasannya Hamengkubuwana I meskipun telah berusaha untuk selalu menunjukkan kebesaran dan keagungan kekuasaannya, tetapi dalam kenyataannya tidak bisa melepaskan diri dari hegemoni Belanda untuk menyelesaikan urusan-urusan yang terjadi. Doktrin keagungbinataraan di satu sisi telah mengukung Hamengkubuwana I untuk tidak bisa secara langsung berperan aktif dalam menyelesaikan kasus-kasus yang terjadi antara dirinya dengan Pakubuwana Ill dan Mangkunegara. Kehadiran Belanda telah menghalangi cara-cara raja Jawa untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapinya dengan jalan peperangan. Pada situasi dan kondisi seperti itulah Belanda rnenempatkan diimya rnenjadi fasilitator dan broker dalam menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di antara raja-raja pecahan Mataram. Hubungan persekutuan yang dijalin Hamengkubuwana I dengan Belanda bukan sekedar hubungan persekutuan tapi lebih tepatnya hubungan persekutuan yang saling m.enguntungkan. Hamengkubuwana I memiliki kekuasaan pada wilayah Kasultanan Y ogyakarta dan Belanda dibiarkan memiliki keagungbinataraan pada wilayah kekuasaan Belanda. Ini adalah salah satu earn Hamengkubuwana menjalankan kekuasaannya berdasar doktrin keagungbinataraan kekuasaan raja-raja Mataram yang telah dipertahankan sampai ajal menjemputnya. Cara seperti ini, dalam sejarah raja-raja Mataram pengganti Sultan Agung, belum pemah dan tidak akan pe

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Riswinarno, SS,
Uncontrolled Keywords: Tindakan Hamengkubuwana I, Doktrin Keagungbinataraan
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 16 Sep 2022 09:51
Last Modified: 16 Sep 2022 09:51
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53096

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum