NYI ARUM ASMARANI : DALANG WAYANG PURWA DAN DAKWAHNYA DI TULUNGAGUNG JAWA TIMUR (1998 - 2021)

Arinda Muslikah Pertiwi, NIM.: 18101020023 (2022) NYI ARUM ASMARANI : DALANG WAYANG PURWA DAN DAKWAHNYA DI TULUNGAGUNG JAWA TIMUR (1998 - 2021). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (NYI ARUM ASMARANI : DALANG WAYANG PURWA DAN DAKWAHNYA DI TULUNGAGUNG JAWA TIMUR (1998 - 2021))
18101020023_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (NYI ARUM ASMARANI : DALANG WAYANG PURWA DAN DAKWAHNYA DI TULUNGAGUNG JAWA TIMUR (1998 - 2021))
18101020023_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Dalang merupakan sosok yang menyebarkan nilai – nilai kehidupan sebagaimana sosok seorang pendakwah. Seorang dalang dituntut untuk memiliki wawasan yang luas dan berani membuka diri terhadap fenomena dan pemikiran. Pada tahun 1998, di Radio Khusus Pemerintah Daerah (RKPD) Tulungagung terjadi peristiwa yang berhasil mengejutkan masyarakat dan menimbulkan pro-kontra. Peristiwa tersebut adalah hadirnya seorang dalang perempuan di Tulungagung. Ia adalah Siti Fatonah atau Nyi Arum Asmarani. Untuk menjadi dalang ia harus dihadapkan berbagai rintangan yakni restu dari kedua orangtuanya yang harus dikantonginya terlebih dahulu, sebab orangtuanya adalah penganut aliran Islam yang melarang mendengar bahkan menonton kesenian Jawa. Meskipun tak ada darah seniman dari dalam dirinya serta peremehan yang terkadang ia terima dari beberapa dalang laki – laki. Siti berusaha untuk memperjuangkan cita – citanya menjadi seorang dalang dengan tujuan untuk memudahkan jalan dakwahnya di tengah kentalnya nilai kejawen yang dianut oleh masyarakat Tulungagung dan panggung pedalangan di pegang kuat oleh para dalang laki – laki. Penelitian ini menggunakan pendekatan antropologi agama yang mempelajari interaksi antar agama dengan kebudayaan terhadap pemahaman masyarakat terutama pada hubungan antara Nyi Arum dengan metode dakwahnya melalui panggung pedalangan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian sejarah dengan empat tahapan yakni, heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, sebelum adanya Nyi Arum kondisi masyarakat Tulungagung masih menganut nilai dan kepercayaan kejawen yang sangat kental. Kedua, Nyi Arum Asmarani merupakan seorang pendakwah sekaligus dalang perempuan inspiratif di Tulungagung. Ketiga, perjuangannya untuk menjadi dalang sekaligus pendakwah melalui berbagai rintangan yang tidak mudah seperti restu orangtua, diremehkan kalangan dalang laki – laki senior dan ujian lainnya dengan gigih berhasil ia taklukkan hingga bisa membawa wayang ke mimbar pengajian dan membawa dakwah ke dalam pagelarannya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Fatiyah, S.Hum.,M.A.
Uncontrolled Keywords: Pedalangan, Biografi, Dakwah, Gender
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Islam dan Tradisi
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 16 Sep 2022 10:48
Last Modified: 16 Sep 2022 10:48
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53098

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum