K. H. ABDUL FATAH DAN PENYEBARAN TAREKAT NAQSABANDIYAH DI KABUPATEN BANJARNEGARA (1918-1941 M)

Amad Wahyu Rusli Sofiyulloh, NM.: 18101020082 (2022) K. H. ABDUL FATAH DAN PENYEBARAN TAREKAT NAQSABANDIYAH DI KABUPATEN BANJARNEGARA (1918-1941 M). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (K. H. ABDUL FATAH DAN PENYEBARAN TAREKAT NAQSABANDIYAH DI KABUPATEN BANJARNEGARA (1918-1941 M))
18101020082_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (K. H. ABDUL FATAH DAN PENYEBARAN TAREKAT NAQSABANDIYAH DI KABUPATEN BANJARNEGARA (1918-1941 M))
18101020082_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini mengkaji biografi K. H. Abdul Fatah sebagai penyebar Tarekat Naqsabandiyah pertama di Kabupaten Banjarnegara pada tahun 1918-1941. Salah satu keunikan dari K. H. Abdul Fatah dalam menyebarkan Tarekat Naqsabandiyah di Banjarnegara adalah teknik penyebarannya. Dia hadir di tengah masyarakat yang pada masa itu belum mengenal ajaran Agama Islam dan dia mampu mengajak mereka untuk melakukan ajaran-ajaran Agama Islam. Sampai saat ini, belum ada yang meneliti sosok K. H. Abdul Fatah sebagai orang yang memiliki pengaruh penting di Banjarnegara. Oleh karena itu peneliti terdorong untuk memilih topik ini. Pokok masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah dakwah K. H. Abdul Fatah terutama dalam menyebarkan Tarekat Naqsabandiyah yang pada masa itu masyarakat Kabupaten Banjarnegara masih sangat awam dengan ajaran-ajaran Agama Islam dan masih kental dengan ajaran Kejawen. Untuk menggali hal tersebut peneliti menggunakan pendekatan sosiologis dengan didukung teori peranan yang disampaikan oleh Soerjono Soekanto dan menggunakan konsep perjuangan. Selanjutnya, metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah dengan tahap pemilihan topik, heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan: Pertama, kondisi masyarakat Banjarnegara pada abad 20. Pada masa itu masyarakat Banjarnegara masih melakukan ajaran-ajaran Kejawen. Meskipun demikian akulturasi antara ajaran Kejawen dengan ajaran Islam sudah terjadi. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya upacara kecil yang disebut dengan slametan. Kedua, Pada tahun 1918 M K. H. Abdul Fatah dibaiat menjadi mursyid Tarekat Naqsabandiyah oleh Syaikh Ali Ridlo ibn Syaikh Sulaiman Zuhdi. Ketiga. Strategi penyebaran Tarekat Naqsabandiyah yang dilakukan oleh K. H Abdul Fatah menggunakan pengajian kitaban dengan menggunakan wayang sebagai media dakwahnya, selain itu dia juga mendirikan pondok pesantren sebagai sarana untuk menyebarkan Tarekat Naqsabandiyah. Pada tahun 1941 M K. H. Abdul Fatah wafat dan perjuangannya dalam menyebarkan Tarekat Naqsabandiyah dilanjutkan oleh keturunannya. Meskipun demikian Tarekat Naqsabandiyah tetap eksis sampai sekarang.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Hj. Siti Maryam, M. Ag.
Uncontrolled Keywords: Biografi, Penyebaran, Tarekat Naqsabandiyah
Subjects: Biografi Tokoh
TASAWUF > Tareqoh / Tarekat
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 16 Sep 2022 10:53
Last Modified: 16 Sep 2022 10:53
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53105

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum