FENO MENA NIKAH SIRRI PADA MASY ARAKA T BANJAR DI KECAMATAN MARTAPURA DESA ARANIO KALIMANTAN SELATAN

Mahyuni, NIM.99353374 (2006) FENO MENA NIKAH SIRRI PADA MASY ARAKA T BANJAR DI KECAMATAN MARTAPURA DESA ARANIO KALIMANTAN SELATAN. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (FENO MENA NIKAH SIRRI PADA MASY ARAKA T BANJAR DI KECAMATAN MARTAPURA DESA ARANIO KALIMANTAN SELATAN)
99353374_Bab I_Bab V_Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (FENO MENA NIKAH SIRRI PADA MASY ARAKA T BANJAR DI KECAMATAN MARTAPURA DESA ARANIO KALIMANTAN SELATAN)
99353374_Bab II_Bab III_Bab IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract

Nikah dalam pandangan ulama fiqih adalah akad yang mengandung halalnya hubungan (bersetubuh) antara perempuan dan laki-laki, berkewajiban saling menolong dan menentukan hak dak kewajiban masing-masing sebagai suami isteri.saling' mencintai dan mnyayangi sehingga diharapkan terciptanya keluarga skinah, mawaddah, warrahmah. Sedangkan dalam Pasal I, UU No. I Tahun I 974 tentag perkawinan, disebutkan perkawinan sebagai ikatan lahir dan bathin antara perempuan dan laki-laki sebagai suami isteri dengan tujuan untuk membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan yang Maha Esa. Sementara itu Islam memandang perkawinan sebagai peristiwa alami dan tempat bertemunya antara perempuan dan laki-laki yang bisa memberikan ketenagan jiwa bagi manusia yang berlainan jenis. Salah satu dari sekian banyak rumusan tentang tujuan perkawinan adalah memperoleh keturunan yang sah, sebagai penyambung cita-cita guna membentuk keluarga yang Islami. Secara fen9.menal, jika mencoba menelusuri beberapa alasan nikah sirri yang berkembang dalam masyarakat Aranio, yang tentu saja tidak bertumpu pada hukum syar'i, seperti yang ada di Indonesia, nikah sirri dianggap sebagai alternatif dalam mensikapi hubungan perempuan dan laki-laki yang bukan mahramnya yang dikhawatirkan berbuat hal-hal yang dilarang syara' (zina). Namun ada perbedaan yang cukup mencolok di desa Aranio, cenderung lebih menjadi altematif. ·sehingga lebih mementingkan hukum agama dari pada hukum negara, karena hukum agama lebih ringan, gampang, dan murah serta simpel. Sehingga banyak istilah ''yang penting sesuai agama, ya sudah cukup". Oleh karena itu, darnpak yang disebabkan dari nikah sirri tidak terpikirkan dan terkesan tidak melihat hidup yang akan datang. Kelangsungan hidup berkeluarga, hubungan sosial, nasib anak yang akan lahir, hak dan kewajiban masing-masing suami-isteri menjadi kabur dan disepelekan. Dengan demikian perlu adanya dukungan dari berbagai pihak, tentunya pemerintah dengan kebijakannya dan masyarakat dengan kesadarannya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : DRS. SUPRIATNA, M.Si.
Uncontrolled Keywords: Nikah Sirri, Masyarakat Banjar Desa Aranio
Subjects: Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 20 Sep 2022 09:18
Last Modified: 20 Sep 2022 09:24
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53216

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum