PEMI LIHAN KEPALA NEGARA MENURUT SYI' AH IMAMIAH DAN AHL AS-SUNN AH WA AL-JAMA' AH

Burhan Majid, NIM.99363851 (2006) PEMI LIHAN KEPALA NEGARA MENURUT SYI' AH IMAMIAH DAN AHL AS-SUNN AH WA AL-JAMA' AH. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PEMI LIHAN KEPALA NEGARA MENURUT SYI' AH IMAMIAH DAN AHL AS-SUNN AH WA AL-JAMA' AH)
99363851_Bab I_Bab V_Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (PEMI LIHAN KEPALA NEGARA MENURUT SYI' AH IMAMIAH DAN AHL AS-SUNN AH WA AL-JAMA' AH)
99363851_Bab II_Bab III_Bab IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Abstract

Persoalan pemilihan Kepala Negara merupakan persoalan penting yang telah membuka ruang perbedaan pendapat di kalangan umat Islam. Pengangkatan seorang kepala Negara mutlak diperlukan guna terciptanya tatanan masyarakat yang adil makmur di bawah sistem yang tersistematis clan terarah. Terutama bagi umat Islam yang hendak membumikan nilai-nilai ajaran Islam dalam lingkungan kehidupan bermasyarakat clan bernegara. Perbedaan yang muncul adalah lebih mengarah kepada pembahasan tentang orang yang berhak untuk menjadi seorang pemimpin. Perbedaan ini telah terjadi antara golongan Syi 'ah Imamiah dan Ahl as-Sunnah Wa al-Jama 'ah. Golongan Syi' ah menyatakan bahwa persolan pengangkatan seorang pemimpin tidak bisa diserahkan begitu saja kepada rakyat, dalam hal ini hanya mereka yang berasal dari keluarga Ali saja yang berhak untuk menentukan seseorang yang berhak untuk menjadi pemimpin atau Imam. Bagi kalangan Syi' ah seorang pemimpin haruslah berasal dari keturunan Ali dan bersifat ma 'sum. Disamping itu pemimpin bagi kalangan Syi'ah tidak hanya memilki otioritas dalam bidang duniawi saja tetapi juga pada bidang keagamaan, sehingga seorang Imam bagi mereka dianggap sebagai seorang penjaga dan pelaksana syari'at. Berbeda bagi golongan Ahl as-Sunnah Wa al-Jama 'ah, mereka menyatakan bahwa persolan pemilihan kepala Negara adalah persoalan yang diurus oleh mereka-mereka yang menduduki posisi di Ahl al-Halli Wa al 'Aqdi,. sebuah lembaga perwakilan rakyat yang menampung aspirasi rakyat. Kriteria serorang pemimpin yang diutarakan oleh golongan Ahl as-Sunnah Wa al-Jama 'ah adalah tidak hanya terbatas pada keluarga Ali, akan tetapi bagi siapa saja berhak untuk menjadi seorang pemimpin asalkan memenuhi syarat-syarat yang telah disepakati. Secara sederhana, perbedaan yang muncul antara kaum Syi 'i dan Sunni mengenai konsep pemilihan kepala Negara, dapat dilacak dari adanya perbedaan mengenai doktrin politik. Adanya perbedaan doktrin politik, pada gilirannya membentuk formulasi yang berbeda mengenai rumusan konsep pemilihan kepala Negara. Kajian yang digunakan dalam skripsi ini adalah kajian literatur dengan melakukan studi komparatif terhadap doktrin pemikiran politik tentang kepala Negara antara golongan Syi 'ah dan Ahl as-Sunnah Wa al-Jama 'ah. Hal ini dilakukan dnegan mencari sisi persamaan dan perbedaan dari masing-masing golongan. Dari hasil kajian diperoleh bahwa secara prinsipil kedua golongan sepakat akan pentingnya seorang kepala Negara, akan tetapi secara operasional, baik dalam proses pengangkatan ataupun otoritas kekuasaan seorang pemimpin terjadi perbedaan pendapat antara golongan Syi'ah dan Ahl as-Sunnah Wa al­Jama'ah

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : DR. AHMAD YANI ANSHORI
Uncontrolled Keywords: Pemilihan Kepala Negara, Syi'ah Imamiah Dan Ahl As-Sunnah Wa Al-Jama'ah
Subjects: Perbandingan Madzhab
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzab (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 20 Sep 2022 10:49
Last Modified: 20 Sep 2022 10:49
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53241

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum