MANAJEMEN PEMBINAAN NARAPIDANA DI PENJARA PUSAT MIRI SARAWAK, MALAYSIA

Nur Hamizah Binti Mohamad Hanifah, NIM.:18102040119 (2022) MANAJEMEN PEMBINAAN NARAPIDANA DI PENJARA PUSAT MIRI SARAWAK, MALAYSIA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (MANAJEMEN PEMBINAAN NARAPIDANA DI PENJARA PUSAT MIRI SARAWAK, MALAYSIA) 18102040119_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (7MB) | Preview
	Text (MANAJEMEN PEMBINAAN NARAPIDANA DI PENJARA PUSAT MIRI SARAWAK, MALAYSIA) 18102040119_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Pada konsep kepenjaraan pada masa ini, penjara sebenarnya bukan sahaja merupakan tempat untuk menghukum mereka yang melakukan kesalahan, namun lebih menjurus sebagai suatu pengusahaan yang sangat bernilai untuk masyarakat dan negara karena akan mengeluarkan satu produk terbaik. Justeru itu, setelah narapidana keluar dari penjara mereka menjadi suatu produk yang berdisiplin dan bertanggungjawab kepada masyarakat.Penjara Pusat Miri,Sarawak juga mengadakan kegiatan dakwah sebagai salah satu pembinaan narapidana dengan ilmu pengetahuan. Oleh itu, penjara pusat sangat memerlukan sebuah manajemen yang baik agar kegiatan dakwah mampu terlaksana sesuai dengan tujuan. Pembinaan dakwah yang dilakukan di Penjara Pusat terhadap narapidana merupakan hal yang sangat penting dalam meningkatkan nilai-nilai Islam, agar para narapidana sadar atas tindak kriminalnya, dan tidak akan mengulangi kejahatannya. Penelitian ini bertujuan menguraikan manajemen pembinaan narapidana di Penjara Pusat Miri,Sarawak. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field-research) yang bersifat kualitatif deskriptif. Sumber data berupa hasil interview,buku, jurnal,majalah,foto dokumentasi dan dokumen sejenisnya yang relevan dengan penelitian. Analisis data penelitian ini yaitu editing, Classifying, Verifying , Analizing dan Concluding. Kajian mendapati bahawa pembangunan modul pembinaan bagi narapidana yang menjalani hukuman penjara adalah seimbang dengan mengambil kira aspek pembinaan fizikal, mental, sikap, akhlak dan rohani. Narapidana bukan saja dibimbing dengan ilmu keagamaan, tetapi dengan ilmu kemahiran supaya mereka bisa mempraktiskan kedua-dua ilmu ini sebagai pedoman setelah keluar dari penjara kelak

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item