TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PERUM DAMRI DENGAN AGEN DI TERMINAL GIWANGAN YOGYAKARTA

Ahmad Holik, NIM.0138091200 (2006) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PERUM DAMRI DENGAN AGEN DI TERMINAL GIWANGAN YOGYAKARTA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PERUM DAMRI DENGAN AGEN DI TERMINAL GIWANGAN YOGYAKARTA) 0138091200_Bab I_Bab V_Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview
	Text (TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PERUM DAMRI DENGAN AGEN DI TERMINAL GIWANGAN YOGYAKARTA) 0138091200_Bab II_Bab III_Bab IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (5MB)

Abstract

Perjanjian adalah persetujuan (tertulis atau dengan lisan) yang dibuat oleh dua pihak atau lebih saling mengikatkan diri untuk melaksanakan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu hal dan berjanji akan mentaati apa yang tersebut di persetujuan itu. Seseorang dapat memenuhi kebutuhannya sendiri atas kerjasama dengan orang atau pihak lain. Perkembangan usaha-usaha yang berorientasi pada bisnis salah satu di antaranya adalah Perusahaan Umum Damri yang sudah cukup dikenal oleh masyarakat. Dalam mengembangkan perusahaannya tidak lepas dari bantu:m pihak-pihak lain, yaitu dengan melalui jalur keagenan, dalam hal ini transaksi jual beli tiket. Agen merupakan perantara yang diberikan oleh pabrik atau pedagang atau perusahaan besar untuk menjual barang dalam suatu kota, daerah atau negara tertentu, untuk keagenan tadi ia menerima sejumlah uang yang ditentukan untuk setiap bulan dan proposi penjualan Karena dalam praktek transaksi perjanjian kerjasama antara Perum Damri dengan Agen ini masih belum begitu jelas tentang bagaimana prosedur dan mekanisme perjanjian kerjasama tersebut. Untuk sampai pada pemahaman tersebut, perlulah kiranya mengemukakan pandangan hukum Islam tentang perjanjian kerjasama antara Perum Damri dengan agen dengan melihat seberapa jauh kebebasan perjanjian kerjasama tersebut dan sejauhmana hak dan kewajiban Perum Damri dan agen dalam transaksi jual beli tiket. Penelitian ini bersifat preskriptif analitik, yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk mendapatkan saran-saran mengenai apa yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah tertentu. Sedangkan pendekatannya menggunakan pendekatan normatif, yaitu dengan mendasarkan pada pelaksanaan perjanjian kerjasama antara Perum Damri dengan agennya berdasarkan pada norma-norma fiqh mu'amalah. Kemudian untuk analisa data, penyusun menggunakan metode induksi dengan cara menjelaskan terlebih dahulu pelaksanaan perjanjian kerjasama antara Perum Damri dengan agen yang kemudian di kemukakan kenyataan yan£ bersifat khusus dari hasil penelitian, untuk mendapatkan hasil yang maksimal berupa pelaksanaan perjanjian tersebut apakah sesuai menurut norma-norma fi0,_h mu'amalah agar ada kejelasan hukum. Selama penelitian dilakukan penyusun menemukan bahwa untuk melakukan perjanjian kerjasama antara Perum Damri dengan agen harus melalui tiga tahap. Pertama, tahap permohonan. Kedua tahap persyaratan yang mencakup identitas agen, komisi, izin usaha, tempat dan lain-lain. Ketiga tahap realisasi, yaitu pelaksanaan kerjasama. Perjanjian kerjasama ini dilakukan setelah adanya kesepakatan kedua belah pihak. Kemudian akad yang dipakai dalam kerjasama ini adalah akad al-Wakalah. Setelah melakukan penelitian, diketahui bahwa perjanjian kerjasama antara Perum Damri dengan agen memenuhi Kriteria sesuai dengan ketentuan norma-norma fiqh mu' amalah baik dari segi rukun, syarat dan akadnya.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item