REHABILITASI SOSIAL PADA KELOMPOK PENYANDANG DISABILITAS NETRA MELALUI PELATIHAN MASSAGE DI PANTI PELAYANAN SOSIAL DISABILITAS SENSORIK NETRA (PPSDSN) PENGANTHI TEMANGGUNG

Arifia Wafdan Silmi, NIM.: 18102050066 (2022) REHABILITASI SOSIAL PADA KELOMPOK PENYANDANG DISABILITAS NETRA MELALUI PELATIHAN MASSAGE DI PANTI PELAYANAN SOSIAL DISABILITAS SENSORIK NETRA (PPSDSN) PENGANTHI TEMANGGUNG. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (REHABILITASI SOSIAL PADA KELOMPOK PENYANDANG DISABILITAS NETRA MELALUI PELATIHAN MASSAGE DI PANTI PELAYANAN SOSIAL DISABILITAS SENSORIK NETRA (PPSDSN) PENGANTHI TEMANGGUNG) 18102050066_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (23MB) | Preview
	Text (REHABILITASI SOSIAL PADA KELOMPOK PENYANDANG DISABILITAS NETRA MELALUI PELATIHAN MASSAGE DI PANTI PELAYANAN SOSIAL DISABILITAS SENSORIK NETRA (PPSDSN) PENGANTHI TEMANGGUNG) 18102050066_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (19MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan rehabilitasi sosial pada penyandang disabilitas netra melalui pelatihan Massage serta mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat dalam rehabilitasi sosial pada penyandang disabilitas netra melalui pelatihan Massage di Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Sensorik Netra (PPSDSN) Penganthi Temanggung. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Penelitian ini menggunakan teori rehabilitasi sosial menurut Tarmansyah dan Permensos No. 7 Tahun 2017. Dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pelaksanaan rehabilitasi sosial pada penyandang disabilitas netra melalui pelatihan massage dilaksanakan melalui delapan tahap, yakni pendekatan awal, assessment, penyusunan rencana pemecahan masalah, pemecahan masalah, resosialisasi, evaluasi, terminasi, dan bimbingan lanjut. Faktor pendukung dari pelatihan massage adalah individu penerima manfaat, pembimbing massage, sarana dan prasarana yang memadai, dan kenyamanan di lingkungan panti. Faktor penghambat dari pelatihan massage adalah dari suasana hati penerima manfaat yang cenderung kurang baik serta mengalami kesulitan dalam menghafalkan urutan-urutan massage.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item