URGENSI AT-TAFSIR AL-MADRASI KARYA H. OEMAR BAKRY SEBAGAI MODIFIKASI ATAS TAFSIR AL-MANAR (STUDI PENDEKATAN POSTKOLONIALISME EDWARD W. SAID)

M. Riyan Hidayat, NIM.: 20205031013 (2022) URGENSI AT-TAFSIR AL-MADRASI KARYA H. OEMAR BAKRY SEBAGAI MODIFIKASI ATAS TAFSIR AL-MANAR (STUDI PENDEKATAN POSTKOLONIALISME EDWARD W. SAID). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (URGENSI AT-TAFSIR AL-MADRASI KARYA H. OEMAR BAKRY SEBAGAI MODIFIKASI ATAS TAFSIR AL-MANAR (STUDI PENDEKATAN POSTKOLONIALISME EDWARD W. SAID)) 20205031013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview
	Text (URGENSI AT-TAFSIR AL-MADRASI KARYA H. OEMAR BAKRY SEBAGAI MODIFIKASI ATAS TAFSIR AL-MANAR (STUDI PENDEKATAN POSTKOLONIALISME EDWARD W. SAID)) 20205031013_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Pedagogi At-Tafsir Al-Madrasi di lingkungan Pondok Pesantren Darussalam Gontor (PMDG) beserta cabangnya yang dilakukan dalam kurun yang cukup lama. Penulisan tafsir ini berbahasa Arab sebagai bahasa pengantarnya, penggunaan bahasa Arab disebabkan urgensi bahasa ini dalam mengeksplorasi literatur-literatur Islam dan adanya ghirah syaddidah dari para pelajar pesantren dan madrasah.namun, di sisi lainnya guna menjawab keresahan atas ketidakhadiran kurikulum tafsir sebagai bahan ajar yang relevan dengan kehidupan di Pesantren dan Madrasah. Kemudian, H. Oemar Bakry memproduksi tafsir yang dinamai dengan At-Tafsir Al-Madrasi yang sebagian besar penafsirannya menukil kepada Tafsir Al-Manar Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha, yang mana tafsir ini dikategorikan sebagai kitab tafsir modern. penukilan yang didominasi oleh kitab Tafsir Al-Manar maka penulis mengajukan keresahan akademik yang harus dijawab pada penelitian ini di antaranya bagaimana bentuk modifikasi Tafsir Al-Manar dalam At-Tafsir Al-Madrasi?, bagaimana urgensi At-Tafsir Al-Madrasi terhadap pondok pesantren modern? dan apa kontribusi At-Tafsir Al-Madrasi terhadap khazanah tafsir Nusantara?. Menjawab keresahan-keresahan tersebut penulis menggunakan teori Postkolonialisme Edward W. Said melalui konstruksi sosial yang terjadi pada masa kehidupan H. Oemar Bakry ketika memproduksi kitab tafsir At-Tafsir Al-Madrasi. Adapun untuk mengukur pola modifikasi yang terjadi penulis menggunakan perspektif Edward W. Said dengan teori Repetisi (the repetation theory) dan teori orisinalitas (the originality theory). Teori Repetisi dan teori orisinalitas berfungsi untuk melihat teks-teks penafsiran mana yang tetap dipertahankan oleh H. Oemar Bakry dalam Tafsir Al-Manar ketika memproduksi At-Tafsir Al-Madrasi dan usaha-usaha apa yang ditambahkannya ke dalam kitab nya sebagai ikhtiyarnya meletakkan At-Tafsir Al-Madrasi sebagai bahan ajar. Penelitian ini merupakan penelitian berasas pada perpaduan antara library research dan field research berjenis kualitatif dalam studi dokumen. Pembahasan sebenuhnya membicarakan tentang karir intelektual H. Oemar Bakry dan At-Tafsir Al-Madrasi jejaring ulama’ Minangkabau dan Mesir juga dilihat pertemuan sanad nya sehingga memunculkan gerakan antara kaum tuo dan mudo serta moderat, yang kemudian menjadi sebuah dialog secara historis antara kedua produk tafsir yaitu Al-Manar dan Al-Madrasi. Skala besar memang H. Oemar Bakry mengutip Al-Manar namun aspek akhlak, aqidah, fiqh tetap menjadi isu prioritas dalam penafsirannya. Kemudian dalam pola orisinalitasnya terdapat al-Mufradhat As-Shu’bah dan Al-As’ilaat, taghhyiiru al-kalimaat, tabsiithu al-jumlah, dan terakhir talkhishu al-jumlah. Bentuk-bentuk tafsirnya terdiri dari tekstualis, kontekstualis, dan tarbawi, didukung dengan gejolak kitab Jalalain yang tidak menjadi kitab rujukan kembali di pesantren menjadikan kehadirannya di pesantren Modern urgent karena sifat tafsir At-Tafsir Al-Madrasi yang moderat dan tidak memihak pada pesantren modernis dan tradisionalis.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item