HAK HADANAH KEPADA AYAH DALAM PERSPEKTIF MAQASSID ASY-SYARI'AH (STUDI TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN TINGGI AGAMA YOGYAKARTA NOMOR : 08/Pdt.G/2009/PTA Yk)

ASMUDI - NIM. 04350093, (2011) HAK HADANAH KEPADA AYAH DALAM PERSPEKTIF MAQASSID ASY-SYARI'AH (STUDI TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN TINGGI AGAMA YOGYAKARTA NOMOR : 08/Pdt.G/2009/PTA Yk). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (HAK HADANAH KEPADA AYAH DALAM PERSPEKTIF MAQASSID ASY-SYARI'AH (STUDI TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN TINGGI AGAMA YOGYAKARTA NOMOR : 08/Pdt.G/2009/PTA Yk))
BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (910kB) | Preview
[img] Text (HAK HADANAH KEPADA AYAH DALAM PERSPEKTIF MAQASSID ASY-SYARI'AH (STUDI TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN TINGGI AGAMA YOGYAKARTA NOMOR : 08/Pdt.G/2009/PTA Yk))
BAB II,III,IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (449kB)

Abstract

Pemeliharaan anak pasca perceraian dalam Islam dikenal dengan istilah hadanah. Hadanah atau pemeliharaan anak adalah kegiatan mengasuh, memelihara dan mendidik anak hingga dewasa atau mampu berdiri sendiri. Diperlukan sebuah lembaga yang kompeten dalam memberikan putusan siapa yang berhak mendapatkan hak hadanah, dalam hal ini adalah lembaga Pengadilan. Pengadilan Tinggi Agama Yogyakarta dalam kasus ini telah memberikan putusah hak had{anah kepada seorang ayah, yang tertuang dalam amar putusan nomor: 08/Pdt.G/2009/PTA Yk, yang semestinya hak hadanah anak yang belum mumayyiz adalah kepada ibunya. Dan penetapan hak hadanah ini akan dilihat dari sudut pandang maqasid asy-syari'ah. Maqasid asy-syari'ah secara menyeluruh bertujuan untuk menjaga keteraturan alam dengan menjaga kemaslahatan dan mencegah kerusakan. Maqasid asy-syari'ah membagi kemaslahatan menjadi tiga, yaitu: kemaslahatan primer (al-masalih ad-daruriyyat), kemaslahatan sekunder (al-masalih} alha jiyyat), dan kemaslahatan tersier (al-masalih al-tah}siniyyat). Permasalahan-permasalahan yang ada kaitannya dengan Skripsi ini, kemudian dibahas dengan melakukan penelitian menggunakan metode pendekatan normatif dengan teori ushul fiqh}, dengan spesifikasi penelitian yang berbentuk penelitian lapangan (field research), bersifat preskriptif, dengan pengumpulan data primer dan data sekunder, dan setelah data terkumpul penganalisaannya dilakukan secara deduktif. Setelah melakukan analisis data yang terkait dengan hak asuh (hadanah) kepada ayah, maka penyusun menyimpulkan bahwa dalam putusan tersebut hakim telah melihat beberapa peraturan dan fakta-fakta yang ada, sehingga hakim dalam menjatuhkan putusan tersebut telah sesuai dan tidak mengesampingkan kemaslahatan dari anak yang akan diasuh. Putusan hakim sesuai dengan maqasid asy-syari'ah, didalamnya mempertimbangkan bahwa hadanah adalah kewajiban bagi ayah atau ibu si anak, karena hal ini sesuatu yang primer (ad-daruriyyat) dalam konsep maqasid asy-syari'ah, yang berguna demi terjaganya keturunan (hifd an-nasl). Sedangkan pemenuhan kebutuhan anak akan kasih sayang juga salah satu pertimbangan hakim yang harus dilakukan oleh ayah atau ibu dalam rangka mewujudkan hadanah yang baik, hal ini sesuai dengan kemaslahatan sekunder (al-masalih al-hajiyyat) yang merupakan jalan untuk mewujudkan kemaslahatan primer. Kemaslahatan tersier (al-masalih al-tahsiniyyat) dalam kasus ini berkaitan dengan kemampuan seorang ayah dalam memenuhi keperluan anaknya diluar kebutuhan dasar anak tersebut. Kemaslahatan sekunder dan tersier keduanya adalah kemaslahatan yang kembali kepada kemaslahatan primer.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: 1. Gusnam Haris, S.Ag., M.Ag 2. Fathorrahman, S.Ag., M.Si
Uncontrolled Keywords: Pemeliharaan anak (hadanah)
Subjects: Peradilan Islam
Peradilan Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 25 Mar 2013 16:53
Last Modified: 19 Jul 2022 10:30
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/5341

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum