PENGENDALIAN KECACATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA (Studi Kasus: Departemen Produksi, CV. XYZ, Yogyakarta)

Muhammad Syeikhul Iqbal Yatama, NIM.: 18106060027 (2022) PENGENDALIAN KECACATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA (Studi Kasus: Departemen Produksi, CV. XYZ, Yogyakarta). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (PENGENDALIAN KECACATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA (Studi Kasus: Departemen Produksi, CV. XYZ, Yogyakarta)) 18106060027_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (1MB) | Preview
	Text (PENGENDALIAN KECACATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA (Studi Kasus: Departemen Produksi, CV. XYZ, Yogyakarta)) 18106060027_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

CV. XYZ merupakan perusahaan yang ada di Jogja yang bergerak dalam bidang produksi kotak karton. Dalam proses produksi, perusahaan CV. XYZ masih terdapat produk yang mengalami kecacatan dan belum menerapkan metode apapun untuk mengatasi masalah kecacatan produk tersebut. Dalam produksi bulan Maret 2022, terdapat banyak produk yang tidak sesuai standar perusahaan dan harus dikerjakan ulang agar sesuai dengan spesifikasi perusahaan. Untuk itu diperlukan sebuah identifikasi untuk mengetahui akar penyebab permasalahannya. Penelitian ini menggunakan metode six sigma dengan tahapan DMAI. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi permasalahan dan memberikan rekomendasi usulan perbaikan untuk mengurangi tingkat kecacatan. Hasil penelitian ini dapat diketahui tingkat produksi kotak karton sebesar 488 DPMO yang memiliki level sigma sebesar 4,797. Berdasarkan identifikasi diagram pareto, terdapat 2 jenis cacat yang paling dominan yaitu, salah print dan plong kebesaran. Cacat tersebut menjadi fokus identifikasi permasalahan dan rekomendasi usulan perbaikan. Dilakukan analisis menggunakan 5W+1H untuk melakukan rekomendasi usulan perbaikan. Peneliti memberikan 7 rekomendasi usulan perbaikan untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu, melakukan tinjauan secara langsung setiap proses produksi secara konsisten, memberikan mal/pembatas pada samping dan bawah alat sablon agar penempatan lembaran karton langsung presisi, selalu membersihkan screen ketika sudah melakukan penyablonan sebanyak 50pcs, membuat takaran yang paten agar ketika pencampuran palarut dan tinta tidak dengan kira-kira, memberikan alat pengering menggunakan lampu neon agar pengeringan screen tidak mengandalkan sinar matahari, melakukan pemeriksaan mesin sebelum operator melakukan pengoperasian mesin dan sebelum operator pulang, memberikan panduan setting pada mesin sloter.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item