HADIS MEMELIHARA JENGGOT (Studi Living Hadis)

Kamal Abdul Bashir, NIM.: 17105050049 (2022) HADIS MEMELIHARA JENGGOT (Studi Living Hadis). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (HADIS MEMELIHARA JENGGOT (Studi Living Hadis)) 17105050049_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview
	Text (HADIS MEMELIHARA JENGGOT (Studi Living Hadis)) 17105050049_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian living hadis yang dengan fokus meneliti tentang pemahaman mahasiswa UIN Sunan Kalijaga mengenai hadis memelihara jenggot. Beberapa hal yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana pemahaman dan implementasi mahasiswa UIN Sunan kalijaga mengenai hadis memelihara jenggot, mulai dari pandangan mereka dan relevansi mengenai hadis tersebut, serta cara-cara mereka hingga makna dalam mengamalkan hadis tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dan menggunakan teori living hadis dan fenomenologi. Wawancara kepada mahasiswa UIN Sunan Kalijaga merupakan sumber data primer, sedangkan buku, jurnal, artikel, dan sebagainya merupakan sumber data sekunder dalam penelitian ini. Dalam mendapatkan data-data tersebut penulis menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sementara untuk analisis data menggunakan teori living hadis dan fenomenologi. Adapun hasil dari penelitian ini adalah seluruh informan yang merupakan mahasiswa UIN Sunan Kalijaga dengan jumlah 14 orang memahami hadis memelihara jenggot sebagai sebuah ibadah sunah dengan maksud menyelisihi kaum Yahudi. Hadis tersebut dinilai relevan pada masa kini namun ada beberapa mahasiswa menilai tidak relevan dengan beberapa alasan. Pada pengimplementasian hadis tersebut sebagian dari mereka telah mengamalkannya dan sebagian yang lain tidak mengamalkannya dengan alasan tertentu. Pengamalan hadis tersebut dapat dikatakan hanya memelihara dalam konteks merapikan bukan memanjangkan. Hal ini dikarenakan jenggot tersebut sudah dinilai mengganggu dalam hal kenyamanan maupun kerapian. Maka dari itu mereka memilih untuk merapikannya dengan memotongnya. Praktik pemeliharaan jenggot ini termasuk dari living hadis dalam kategori tradisi praktik dengan pemaknaan sebagai penerapan dari sunah Rasul dalam bentuk dari menghidupkan hadis memelihara jenggot

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item