PEMAKNAAN AYAT-AYAT AL-QUR’ĀN TENTANG MAHAR PADA TRADISI MAANTAR JUJURAN DI AMUNTAI KALIMANTAN SELATAN

Rina Helmina, NIM.: 18105030002 (2022) PEMAKNAAN AYAT-AYAT AL-QUR’ĀN TENTANG MAHAR PADA TRADISI MAANTAR JUJURAN DI AMUNTAI KALIMANTAN SELATAN. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PEMAKNAAN AYAT-AYAT AL-QUR’ĀN TENTANG MAHAR PADA TRADISI MAANTAR JUJURAN DI AMUNTAI KALIMANTAN SELATAN)
18105030002_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (PEMAKNAAN AYAT-AYAT AL-QUR’ĀN TENTANG MAHAR PADA TRADISI MAANTAR JUJURAN DI AMUNTAI KALIMANTAN SELATAN)
18105030002_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Salah satu syarat dalam pernikahan adalah kewajiban suami membayar mahar kepada isterinya. Al-Qur’ān dan hadits memang tidak menjelaskan secara gamblang berapa nilai yang harus dibayarkan. Akan tetapi hal ini dikembalikan pada adat istiadat yang berlaku disetiap daerah termasuk daerah Amuntai Kalimantan Selatan yang memegang tradisi “maantar jujuran”.ٌ Tradisi maantar jujuran adalah tradisi dimana pihak laki-laki diwajibkan membayar sejumlah uang/barang sesuai dengan permintaan pihak perempuan. Tradisi ini mempunyai posisi yang sangat strategis dalam terjadinya pernikahan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengungkapkan bagaimana sebenarnya pemaknaan ayat-ayat mahar yang berasaskan kemudahan dimaknai pada tradisi maantar jujuran yang terjadi di Amuntai Kalimantan Selatan, serta apa yang menjadikan pemahaman tentang mahar dilakukan dalam bentuk tradisi jujuran. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan didikung oleh studi kepustakaan (library research). Penelitian ini juga menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif dengan menggunakan teori maqāṣhid al-syari’ah. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data dari observasi, wawancara dan didukung dengan kajian pustaka. Sedangkan analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode data reduction (pengurangan data), data display (penyajian data) dan data conclousions drawing (penarikan kesimpulan). Hasil penelitian ini menyatakan: 1). Para ulama Amuntai Kalimantan Selatan memposisikan jujuran (mahar) dengan posisi yang sangat penting bagi perempuan. Hal ini menyebabkan nilai uang jujuran yang diminta pun tinggi. Selain itu, beberapa faktor juga mempengaruhi seperti pendapatan warga setempat, keberadaan status sosial, sampai dengan orangtua calon mempelai perempuan yang ingin melihat keseriusan laki-laki. 2). Mengenai komentar masyarakat Amuntai Kalimantan Selatan mereka memiliki argumennya masing-masing. Ada yang meninggikan karena berpengaruh kepada status keberadaan sosial, jumlah tamu undangan dan kemegahan suasana pernikahan, serta ada juga yang menjadikan penilaian orangtua perempuan. Akan tetapi, tidak sedikit pula masyarakat yang tidak mempermasalahkan tentang jujuran/mahar dengan mahar yang sederhana. 3). Adapun pemahaman tentang mahar yang menjadikannya tradisi adalah kebiasaan masyarakat Amuntai Kalimantan Selatan sendiri yang selalu menjaga dan melestarikan warisan serta menjadikannya ciri khas dalam pernikahan adat Banjar. Ditambah tradisi ini dianggap memiliki posisi yang sama dengan QS. An-Nisā’ٌ ayat 4 tentang kewajiban membayar mahar. Namun, masyarakat juga perlu memahami bahwa nilai jujuran yang diminta tidak bisa disamaratakan dengan semua golongan masyarakat yang ada.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Dr. Saifuddin Zuhri, S.Th.I., MA
Uncontrolled Keywords: Pernikahan, Jujuran (Mahar), Perspektif Ulama Dan Masyarakat
Subjects: Studi Agama Agama
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Studi Agama Agama (S1)
Depositing User: S.Sos Sofwan Sofwan
Date Deposited: 05 Oct 2022 12:13
Last Modified: 05 Oct 2022 12:13
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53899

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum