PEMBACAAN AYAT-AYAT AL-QUR’AN DALAM TRADISI MAPPANRE TEMME’ MASYARAKAT BUGIS DI KELURAHAN BULU TEMPE KABUPATEN BONE (Studi Living Qur’an)

Hilal Askary Syirwan, NIM.: 18105030008 (2022) PEMBACAAN AYAT-AYAT AL-QUR’AN DALAM TRADISI MAPPANRE TEMME’ MASYARAKAT BUGIS DI KELURAHAN BULU TEMPE KABUPATEN BONE (Studi Living Qur’an). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PEMBACAAN AYAT-AYAT AL-QUR’AN DALAM TRADISI MAPPANRE TEMME’ MASYARAKAT BUGIS DI KELURAHAN BULU TEMPE KABUPATEN BONE (Studi Living Qur’an))
18105030008_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (PEMBACAAN AYAT-AYAT AL-QUR’AN DALAM TRADISI MAPPANRE TEMME’ MASYARAKAT BUGIS DI KELURAHAN BULU TEMPE KABUPATEN BONE (Studi Living Qur’an))
18105030008_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Mappanre temme’ jika diartikan secara bahasa terdiri dari dua kata, dalam bahasa Bugis kata mappanre diartikan sebagai “memberi makan” dan temme’ diartikan “tamat”, orang yang telah menamatkan Al-Qur’an”. Dalam glosarium di Sulawesi Selatan disebutkan bahwa mappanre temme’ didefinisikan sebagai proses pengadaan perjamuan sehubungan dengan khataman Al-Qur’an. Sedangkan menurut istilah mappanre temme’ ialah pembacaan dan khataman ayat suci Al-Qur’an sebagai salah satu bentuk ungkapan rasa syukur kepada Allah Swt dan sanjungan kepada Nabi Muhammad Saw. Dalam meneliti tradisi ini, peneliti mengangkat tiga rumusan masalah mengenai gambaran umum tradisi mappanre temme’, faktor-faktor yang memotivasi seseorang untuk mengkhatamkan al-Qur’an, dan nilai-nilai yang terdapat pada tradisi mappanre temme’. Peneliti menggunakan metode kualitatif dalam mengkaji mappanre temme’. Mappanre Temme’ merupakan tradisi yang lahir dari proses Islamisasi di Sulawesi Selatan. Dalam tradisi ini terdapat perpaduan antara budaya lokal dan unsur-unsur Islam sehingga masyarakat yang baru memeluk Islam pada saat itu merasa mudah untuk menerima keberadaan agama Islam sebagai agama mereka. Salah satu aspek yang dapat dilihat dari hasil Islamisasi di Sulawesi Selatan khususnya di Kabupaten Bone ialah dalam bidang keagamaan yang biasa terjadi pada pelaksanaan ritual keagamaan, seperti doa dalam acara tudang sipulung dan ma’barazanji yang dilakukan sebagai tanda syukur seseorang yang hajatnya terkabulkan. Selain itu, ada pula tradisi mappanre temme’ yang dilakukan ketika anak mengkhatamkan Al-Qur’an.Tradisi ini mengalami perubahan seiring dengan perkembangan zaman, mulai dari pelaksanaannya yang secara khusus hingga pelaksanaannya saat ini yang lebih sering dirangkaikan dengan acara pernikahan. Peran orang tua juga sangat penting dalam proses belajar mengaji anaknya hingga selesai. Peran orang tua sebagai motivasi utama yang membantu anaknya menamatkan al-Qur’an, memberikan support dan motivasi dengan iming-iming akan mengabulkan keinginan anaknya atau memberikan hadiah kepada anaknya apabila sang anak dapat mengkhatamkan al-Qur’an. Meskipun mappanre temme merupakan tradisi milik bersama, akan tetapi kita dapat memahami tindakan masyarakat sebagai tindakan individu. Hal ini sebagaimana yang dikatakan Weber bahwa, “Tindakan sosial memfokuskan perhatiannya pada individu, pola, regularitas tindakan dan bukan pada kolektivitas. Namun Weber juga mengakui bahwa untuk beberapa tujuan kita mungkin harus memperlakukan kolektivitas sebagai individu.” Tradisi mappanre temme’ memang merupakan tradisi bersama, akan tetapi tradisi ini sebenarnya merupakan sebuah tindakan individu yang didasarkan pada kepentingan individu. Max Weber mengklasifikasikan tindakan sosial menjadi empat bagian, yaitu tindakan rasional instrumental (instrumen rationality), tindakan rasional yang berorientasi nilai (value oriented ratinality), tindakan afektif (affective rationality), dan tindakan tradisional (tradisional action). vi Tradisi mappanre temme tentunya merupakan sebuah tradisi yang memiliki nilai-nilai yang dapat dijadikan pelajaran dalam menjalani kehidupan. Ada tiga poin nilai yang terdapat pada tradisi mappanre temme’, yaitu nilai-nilai sosial, nilai-nilai budaya, dan nilai-nilai agama.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Dr. Saifuddin Zuhri, S.Th.I., MA
Uncontrolled Keywords: Tradisi, Mappanre temme’, Nilai, Tindakan sosial, Motivasi
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: S.Sos Sofwan Sofwan
Date Deposited: 05 Oct 2022 13:00
Last Modified: 05 Oct 2022 13:02
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53900

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum