EPISTEMOLOGI KITAB TAFSIR SURAT AL-FATIHAH KARYA KH. SUHAIMI RAFIUDDIN

Itmam Muhammad, NIM.: 18105030057 (2022) EPISTEMOLOGI KITAB TAFSIR SURAT AL-FATIHAH KARYA KH. SUHAIMI RAFIUDDIN. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (EPISTEMOLOGI KITAB TAFSIR SURAT AL-FATIHAH KARYA KH. SUHAIMI RAFIUDDIN) 18105030057_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview
	Text (EPISTEMOLOGI KITAB TAFSIR SURAT AL-FATIHAH KARYA KH. SUHAIMI RAFIUDDIN) 18105030057_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Kajian tafsir-tafsir di Indonesia selalu menarik untuk dikaji, karena selain banyak ragam penafsiran yang terkandung di dalamnya, banyak juga tafsir-tafsir di Indonesia yang belum terjamah atau masih sedikit yang mengkaji. Salah satu kitab tafsir tersebut adalah kitab Tafsir Surat Al-Fatihah KH. Suhami Rafiuddin Banyuwangi. Penulis merasa perlu meneliti kitab tersebut karena kitab tersebut juga bagian dari khazanah dari tafsir di Indonesia yang masih jarang diteliti. Fokus kajian dalam penelitian adalah salah satu karya dari KH. Suhaimi Rafiuddin yaitu kitab yang berjudul Tafsir Surat Al-Fatihah dengan menggunakan pendekatan epistemologi tafsir. Epistemologi dipilih sebagai pisau analisis utama dengan tambahan metodologi tafsir Islah Gusmian sebagai teori pelengkap dalam menentukan karakteristik tafsir. Sehingga menghasilkan tiga pertanyaan yaitu: bagaimana setting historis penafsir beserta kitabnya, bagaimana epistemologi kitab Tafsir Surat Al-Fatihah KH. Suhaimi, serta apa karakteristik dari kitab tersebut. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa kitab Tafsir Surat Al-Fatihah terlahir dari seorang ulama sekaligus aktivis organisasi agama di daerah Banyuwangi yaitu KH. Suhaimi Rafiuddin. Dengan latar belakang keilmuan penafsir maka pada gilirannya hal tersebut berimplikasi terhadap penafsiran yang dibangun dalam kitab tafsirnya. Dengan menggunakan pendekatan epistemologi, maka dapat diketahui bahwa dalam melakukan penafsiran, Pertama KH. Suhaimi menggunakan sumber Al-Qur’an, Hadis, kitab tafsir terdahulu, qirā’at, dan pendapat mufassir sendiri. Kedua, bentuk tafsirnya adalah al-iqtirān, dengan metode taḥlīli, serta bercorak lughawī, ṣūfy dan adābi ijmitā’i. Ketiga, dalam hal validitasnya, penafsiran KH. Suhaimi kurang sesuai dengan teori koherensi, korespondensi, tetapi sesuai dengan teori pragmatisme.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item