PENGGUNAAN TAFWIḌ PARA DAI SALAFI DALAM CHANNEL RODJA TV TERHADAP AYAT SIFAT ALLAH DALAM Q.S. AL-A’RAF: 54

Brilliant Mohammed Al Za’iem Jhundy, NIM.: 18105030102 (2022) PENGGUNAAN TAFWIḌ PARA DAI SALAFI DALAM CHANNEL RODJA TV TERHADAP AYAT SIFAT ALLAH DALAM Q.S. AL-A’RAF: 54. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PENGGUNAAN TAFWIḌ PARA DAI SALAFI DALAM CHANNEL RODJA TV TERHADAP AYAT SIFAT ALLAH DALAM Q.S. AL-A’RAF: 54)
18105030102_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (PENGGUNAAN TAFWIḌ PARA DAI SALAFI DALAM CHANNEL RODJA TV TERHADAP AYAT SIFAT ALLAH DALAM Q.S. AL-A’RAF: 54)
18105030102_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Skripsi ini membahas bagaimana penggunaan tafwiḍ para dai salafi online channel Youtube Rodja TV dalam menafsirkan ayat-ayat sifat.Alasan di lakukan penelitian karena melihat sebagaimana perdebatan seputar pemahaman tentang sifat Allah dalam kajian tafsir sampai sekarang masih menjadi perbincangan hangat dan selalu menjadi perdebatan, yang mana salafi sendiri sangat kokoh dalam pendiriannya dalam menggunakan metode yang dianggap sebagai metode para salafussālih, oleh karenanya dalam skripsi ini akan ditunjukkan bagaimana penggunaan tafwīḍ para dai salafi salafi saat ini sama dengan klaim-klaim mereka. Alasan dalam pengambilan judul ini karena peneliti melihat bagaimana corak khas para dai salafi dalam menerapkan tafwīḍ yang mana metode tersebut adalah metode yang diajarkan oleh salāfuṣṣālih, di mana penggunaan tafwīḍ sendiri dilakukan untuk menafsirkan ayat-ayat yang berkenaan dengan sifat Allah seperti dalam Q.S. Al-A’rāf: 54. Peneliti menggunakan pendekatan epistemologis untuk mengkaji secara historis bagaimana metode penggunaan tafwīḍ serta sumber-sumber dan validitas para dai salafi online dalam menafsiran Q.S. Al-A’rāf: 54, sertamelihat bagaimana koherensitas metode tafwīḍ para dai salafi dengan salāfuṣṣālih. Mengingat epistemologi jika dalam perspektif tafsir, dapat digunakan untuk menelisik bagaiamana metode sebuah penafsiran, sumber penafsiran, dan sejauh mana validitas produk penafsiran. Berdasarkan hasil analisis yang telah peneliti lakukan, dapat disimpulkan bahwa definisi tafwīḍ sendiri secara definitif merupakan metode penafsiran beberapa ayat sifat denga cara menyandarkan maknanya kepada Allah semata dan dengan tanpa mengalih bahasakan kebahasa lain. Artinya ayat sifat benar-benar di pahami sebagaimana ayat tersebut berbicara dengan tanpa mengkritisi apakah makna sebenarnya. Salafi sendiri sebagai entitas keagamaan mulai aktif mendakwahkan pahamnya di Indonesia sejak banyaknya para tokoh salafi lulusan Arab Saudi dan Madinah menetap di Indonesia dan mendirikan beberapa yayasan pendidikan dan juga lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan. selain itu strategi dakwah mereka yang paling menonjol adalah dilihat dari intensitas mereka dalam mendakwahkan pahamnya di media online seperti Internet dan media Youtube. Berdasarkan hasil analisis para dai salafi dalam channel Youtube Rodja TV ada perbedaan mendasar pengunaan tafwīḍ yang digunakan oleh mereka dengan salafussālih. Letak perbedaannya adalah jika para salafussālih dalam menggunakan tafwīḍ sama sekali tidak menafsirkan maknanya dan menanyakan bagaiaman Allah dalam istiwā. Berbeda dengan dai salafi yang justru menafsirkan istiwā dengan istilah "bersemayam” meskipun sama-sama tidak menanyakan bagaimana bentuk “bersemayamnya” Allah SWT

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Fitriana Firdausi, S.Th.I., M.Hum.
Uncontrolled Keywords: Tafwiḍ, Ayat Sifat, Dai Salafi, Rodja TV.
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: S.Sos Sofwan Sofwan
Date Deposited: 05 Oct 2022 14:22
Last Modified: 05 Oct 2022 14:22
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53914

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum