KAJIAN TAFSIR DAN PRODUKSI PENGETAHUAN DI PONDOK PESANTREN AL QUR’AN (Studi Kasus di Pondok Pesantren Ilmu Al Qur’an Hidayatul Qur’an dan Ma’had Mamba’ul Qur’an Desa Kalibeber Wonosobo)

Moh. Akmal Hikmawan, NIM.: 18205010051) (2022) KAJIAN TAFSIR DAN PRODUKSI PENGETAHUAN DI PONDOK PESANTREN AL QUR’AN (Studi Kasus di Pondok Pesantren Ilmu Al Qur’an Hidayatul Qur’an dan Ma’had Mamba’ul Qur’an Desa Kalibeber Wonosobo). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KAJIAN TAFSIR DAN PRODUKSI PENGETAHUAN DI PONDOK PESANTREN AL QUR’AN (Studi Kasus di Pondok Pesantren Ilmu Al Qur’an Hidayatul Qur’an dan Ma’had Mamba’ul Qur’an Desa Kalibeber Wonosobo))
18205010051_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (KAJIAN TAFSIR DAN PRODUKSI PENGETAHUAN DI PONDOK PESANTREN AL QUR’AN (Studi Kasus di Pondok Pesantren Ilmu Al Qur’an Hidayatul Qur’an dan Ma’had Mamba’ul Qur’an Desa Kalibeber Wonosobo))
18205010051_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Produksi pengetahuan di pesantren Al-Qur’an dilakukan salah satunya melalui kajian tafsir. Model dan pola pengajarannya dilakukan dengan metode pembelajaran yang beragam. Di pondok tahfidz Al-Qur’an di Kalibeber, Wonosobo, model pembelajaran tafsir di pesantren tidak bisa dilepaskan dari konteks masyarakat yang memiliki kultur pendidikan tradisional, namun dengan banyaknya institusi pendidikan formal, termasuk adanya perguruan tinggi, produksi pengetahuan Qur’an yang berkembang di desa Kalibeber, Wonosobo banyak dipengaruhi oleh konteks perkembangan ini. Penelitian ini menggali realitas pengkajian tafsir di dua pondok pesantren tahfidz al-Qur’an yakni Pesantren Ilmu al-Qur’an (PIQ) Hidayatul Qur’an dan Ma’had Mambaul Qur’an (MMQ) dengan bertolak pada dua pertanyaan penelitian: 1) Bagaimanakah model pengajaran tafsir di PIQ Hidayatul Qur’an dan Ma’had Mambaul Qur’an (MMQ)? 2)Bagaimana model pengajaran tersebut memproduksi pengetahuan santri tentang tafsir al-Qur’an? Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi partisipatoris, wawancara, dan dokumentasi dalam rentang waktu antara Maret-Juni 2022. Teknik analisis data dilakukan dengan metode induksi dengan perspektif sosiologi pengetahuan Karl Mannheim. Hasilnya, penelitian ini menemukan bahwa produksi pengetahuan melalui kajian tasir di dua pesantren memadukan metode pembelajaran tradisional dan modern. Sebagaimana yang dikemukakan Karl Mannheim, produksi pengetahuan tidak bisa dilepaskan dari realitas sosial yang berkembang. Maka dapat disimpulkan bahwa pengetahuan yang dikembangkan dua pesantren tersebut tidak lepas dari realitas masyarakat Kalibeber yang merupakan masyarakat santri dengan kultur tradisional. Namun dengan kemajuan pendidikan, aspek modernitas mulai mendapat perhatian, terutama tampak pada integrasi pengetahuan tradisional dan modern. Dalam pengajaran tafsir, dua pesantren masih menggunakan model yang diwariskan dari generasi kegenerasi seperti sorogan dan bandongan. Namun dalam pelaksananannya, kyai atau guru yang juga merupakan akademisi di perguruan tinggi mulai menggunakan teknologi dan model pembelajaran modern seperti menggunakan laptop dan mengadopsi model pembelajaran active learning seperti diskusi santri. Pengasuh/guru juga sering mengkontentekstualisasikan pengajaran tafsir dengan disiplin ilmu yang lain sehingga cakrawala pengetahuan santri menjadi lebih luas. Meski begitu, upaya mempertahankan kultur dan pengetahuan tradisional masih sangat tampak baik dari segi materi dan model pengajaran. Ini sangat mungkin disebabkan oleh kultur masyarakat di mana pesantren tumbuh dan berkembang. Pengajaran masih menekankan pada ketersambungan sanad pengetahuan menunjukkan bahwa tradisionalisme masih mewarnai proses pembelajaran di pesantren tahfidz di desa Kalibeber, Wonosobo. Dengan temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengkajian tafsir di pesantren Qur’an terus mengalami perkembangan. Dengan integrasi pengetahuan tradisional dan modern, pesantren mulai membuka diri dengan model pembelajaran dan paradigma baru. Tidak mudah bagi pesantren untuk meninggalkan model pembelajaran tradisional seperti sorogan dan bandongan, karena keduanya digunakan bukan semata untuk efektifitas pembelajaran, tapi juga karena keduanya adalah identitias khas pesantren tradisional. Namun begitu, upaya untuk mengintegrasikan pembelajaran tafsir dengan paradigma modern adalah trobosoan yang perlu diapresiasi dan terus dikembangkan.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing : pesantren, Qur’an,kajian tafsir, sosiologipengetahuan
Uncontrolled Keywords: pesantren, Qur’an,kajian tafsir, sosiologipengetahuan
Subjects: Ilmu Hadits
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Hadis (S1)
Depositing User: S.Sos Sofwan Sofwan
Date Deposited: 06 Oct 2022 09:52
Last Modified: 06 Oct 2022 12:04
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53958

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum