DOKTRIN SYI’AH DALAM PEMIKIRAN PLURALISME AGAMA SEYYED HOSSEIN NASR

M. Abizar, NIM.: 18205010095 (2022) DOKTRIN SYI’AH DALAM PEMIKIRAN PLURALISME AGAMA SEYYED HOSSEIN NASR. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (DOKTRIN SYI’AH DALAM PEMIKIRAN PLURALISME AGAMA SEYYED HOSSEIN NASR)
18205010095_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (DOKTRIN SYI’AH DALAM PEMIKIRAN PLURALISME AGAMA SEYYED HOSSEIN NASR)
18205010095_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (8MB) | Request a copy

Abstract

Seyyed Hossein Nasr merupakan seorang tokoh yang terlahir dari kalangan yang ta’at beragama dari aliran syi’ah, Nasr adalah seorang tokoh yang terkemuka baik di timur maupun di barat. Walaupun terlahir dari kalangan syi’ah, akan tetapi segala ilmu pengetahuan selalu dipelajari olehnya, Nasr sangat haus dengan ilmu pengetahuan ia selalu belajar apa yang belum ia ketahui. Maka dari pemikirannya yang sangat cemerlang tersebut hingga ia disebut sebagai cendikiawan dunia. Salah satunya yang sangat menonjol dalam pemikiran Nasr adalah pada bidang filsafat dan agama sehingga ia sangat menggemari salah seorang guru yang bernama Firjof Schoun. Persoalan pluralisme agama adalah kenyataan yang tidak dapat dipisahakan dari fenomena-fenomena keberagaman kontemporer. Menurut Nasr agama dan materialistik harus sejalan dan tidak dapat dipisahkan. Penelitian ini menggunakan metode filosofiskontekstual- intelektual historis (sejarah intelektual). Metode ini memandang pemikiran tokoh dari persfektif filsafat, kemudian metode kontekstual mengandaikan bahwa pemikiran seorang tokoh yang tertuang dalam teks selalu terkait dan tidak bisa dilepaskan dari konteks sejarah, sedangkan metode intellectual history adalah konteks perjuangan kelas sosial dan perubahan institusi sosial, biografi intelektual, sehingga disebut dalam dunia linguistik sebagai wacana yang dianalisis. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep kesatuan agama-agama Ibnu ‘Arabi. Fokus penelitian ini adalah bagaimana pandangan Nasr terhadap pluralisme agama, seperti apa pengaruh syi’ah dalam konstruksi pemikiran pluralisme Nasr, serta benteng apa yang perlu diterapkan dalam menghadapi konflik keagamaan di indonesia. Hasil penelitian ini adalah bahwa pandangan Nasr terhadap pluralisme agama bahwa kita sebagai umat beragama harus lapang dada dan bersikap toleransi viii terhadap agama-agama lain. Rela akan keberadaan dan eksistensi semua agama, berpikir dan sadar akan keadaan seperti inilah yang sangat dikagumi oleh Nasr, karena sikap seperti ini bisa membawa umat manusia kepada kedamaian dan jauh dari konflik. Tambahnya lagi, bahwa kebenaran yang sesungguhnya adalah milik Allah swt, dan di dalam setiap agama terdapat kebenaran-kebanaran dalam aspek tertentu. Ditegaskan lagi oleh Nasr bahwa tugas kita bukanlah untuk menemukan kebenaran, tetapi untuk tetap selalu terbuka terhadap kebenaran dan merefleksikannya apa adanya. Kemudian pengaruh doktrin syi’ah dalam konstruksi pemikiran pluralismenya terbetuk oleh lingkungan ditempat ia tinggal semasa kecil, remaja, hingga dewasa. Untuk penanganan dalam menghadapi konflik di indonesia Nasr meluncurkan tiga bagian penting yakni, penanganan berbasis kekuatan spritual (spritual powebased approach), kedua pendekatan yang berbasis kepentingan (interest-based approach), dan ketiga penanganan berbasis hak melalui proses hukum (rightbased approach)

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing : Dr. Alim Roswantoro M.Ag.
Uncontrolled Keywords: Doktrin, Syi’ah, Pluralisme Agama, Seyyed Hossein Nasr
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah dan Filsafat Islam (S2)
Depositing User: S.Sos Sofwan Sofwan
Date Deposited: 06 Oct 2022 12:03
Last Modified: 06 Oct 2022 12:03
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53961

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum