LELAKAQ SASAK: (Analisis Nilai-Nilai Sosial dalam Laku Kehidupan Masyarakat Sasak)

Muhammad Yuslih S. Pd, NIM.: 20205011003 (2022) LELAKAQ SASAK: (Analisis Nilai-Nilai Sosial dalam Laku Kehidupan Masyarakat Sasak). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (LELAKAQ SASAK: (Analisis Nilai-Nilai Sosial dalam Laku Kehidupan Masyarakat Sasak))
20205011003_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (LELAKAQ SASAK: (Analisis Nilai-Nilai Sosial dalam Laku Kehidupan Masyarakat Sasak))
20205011003_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Tesis ini mengkaji salah satu tradisi lisan dalam masyarakat Sasak berupa lelakaq atau dalam bahasa Indoonesia disebut pantun. Penelitian tentang lelakaq Sasak begitu menarik untuk dilakukan, sebab lelakaq kerap kali dijadikan sebagai dalil dalam berbagai persoalan hidup oleh masyarakat Sasak. Selain itu, fenomena yang terjadi ditengah-tengah masyarakat Sasak bahwa lelakaq sering digunakan sebagai nasehat kepada orang lain, sehingga seseorang merasa terdorong untuk melakukan tindakan. Karena disatu sisi fanatisme masyarakat terhadap lelokaq (orang yang dituakan) mereka sangat begitu tinggi, sehingga membuatnya percaya akan petuah-petuah yang terdapat dalam lelakaq adalah suatu kebenaran yang tak terbantahkan. Bahkan masyarakat Sasak sampai pada keyakinan bahwa lelakaq mampu menjadi azimat (penangkal) ketika melewati jalan yang dihuni oleh jin dan makhluk halus lainnya. Oleh karena itu, dalam tulisan ini setidaknya ada tiga rumusan masalah yang hendak dijawab. Pertama, bagaimana latar belakang munculnya lelakaq Sasak. Kedua, bagaimana lelakaq Sasak dieksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi oleh masyarakat suku Sasak. Ketiga, bagaimana nilai-nilai sosial dalam lelakaq Sasak dipraktikkan dalam kehidupan masyarakat Sasak. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan (field research) karena data-data yang dikumpulkan bersumber dari orang-orang tua yang memiliki pahaman yang luas mengenai lelakaq Sasak. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara untuk mendapatkan lelakaq dan observasi untuk mengetahui praktik nilai-nilai sosial dalam lelakaq Sasak. Setelah data yang dibutuhkan, selanjutnya peneliti melakukan analisis menggunakan teori sosiologi pengetahun Peter L Berger dan Thomas Luckmann. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemunculan lelakaq Sasak dilatar belakangi oleh adanya fenomena-fenomena atau benturan sosial yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, sehingga melalaui lelakaq ini mereka mengejewantahkan apa yang mereka alami. Kemudian, pembentukan pengetahuan masyarakat Sasak tentang lelakaq melalui tiga momen dialektis. Pertama, eksternalisasi atau pencurahan diri terus menerus yang dilakukan oleh pembayun (penembang) dalam acara sorong serah aji kerama adat, melalui kesenian cepung dengan membacakan kitab Lonter Monyeh yang diiringi oleh lelakaq, kemudian pada saat musim penen padi bersama (mataq). Kedua, Setelah melalui tahap eksternalisasi, maka proses selanjutnya disebut dengan obyektivasi. Eksternalisasi dan obyektivasi merupakan satu-kesatuan dialektis secara terus yang tidak dapat dipisahkan. Dalam hal ini acara sorong serah aji kerama adat dan kesenian cepung dipandang sebagai pengetahuan yang harus dijaga dan dipelihara melalui interaksi sosial yang terdapat dalam masyarakat. Dalam pementasan kesenian cepung dan acara sorong serah aji kerama adat masyarakat datang berduyun-duyun untuk menyaksikannya, sehingga kehadiran masyarakat ini memicu terjadinya pola interaksi dan komunikasi untuk melembagakan pengetahuan mereka sehingga dapat terawat dengan baik. Ketiga, proses internalisasi atau penyerapan kembali oleh masyarakat Sasak dari para pembayun (penembang) dalam acara sorng serah aji kerama adat maupun dari pemain cepung yang mentrasformasikannya dari struktur-struktur dunia obyektif menjadi struktur-struktur kesadaran subyektif. xv Selanjutnya beberapa nilai-nilai sosial dalam lelakaq yang dipraktikkan oleh masyarakat Sasak dalam kehidupan diantaranya, berhati-hati dalam berbicara atau berkumunikasi, tidak berkata kotor, meminta maaf, saling tolong menolong, menjaga tali silaturrahmi dan persaudaraan, serta tidak berkata bohong (dusta).

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing : Dr. H. Muhammad Taufik, M.A.
Uncontrolled Keywords: Lelakaq, Sasak, Nilai-Nilai, Sosial.
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Studi Agama Agama (S2)
Depositing User: S.Sos Sofwan Sofwan
Date Deposited: 07 Oct 2022 07:57
Last Modified: 07 Oct 2022 07:57
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53973

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum