SATU RUKUN ISLAM DALAM TRADISI NEKSENI WARGA RIFA’IYAH DI PATI JAWA TENGAH

Aiyuhan Nurul Ain, NIM.: 20205011004 (2022) SATU RUKUN ISLAM DALAM TRADISI NEKSENI WARGA RIFA’IYAH DI PATI JAWA TENGAH. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (SATU RUKUN ISLAM DALAM TRADISI NEKSENI WARGA RIFA’IYAH DI PATI JAWA TENGAH)
20205011004_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (SATU RUKUN ISLAM DALAM TRADISI NEKSENI WARGA RIFA’IYAH DI PATI JAWA TENGAH)
20205011004_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Rukun Islam dalam ajaran Rifa’iyah hanya ada satu, yaitu mengucap dua kalimat syahadat. Ajaran ini tertuang dalam kitab-kitab Ahmad Rifa’i yang disebut sebagai kitab tarajumah. Dinamakan kitab tarajumah karena kitab tersebut merupakan rangkuman dari kitab-kitab berbahasa Arab yang ditulis Ahmad Rifa’I menggunakan bahasa Jawa berhuruf Arab (Arab pegon) berbentuk syair yang mudah dipahami dan menarik bagi orang Jawa. Ajaran rukun Islam satu, dalam pengaplikasiannya dijadikan sebuah tradisi yang bernama nekseni (penyaksian). Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin mengetahui; pertama, bagaimana rukun Islam menurut warga Rifa’iyah? kedua, bagaimana proses tradisi nekseni warga Rifa’iyah dan implikasinya?. Penelitian tradisi nekseni ini tergolong jenis field research, peneliti menggunakan metode triangulasi; 1) observasi yang dilakukan untuk mengamati proses tradisi nekseni yang dilakukan warga Rifa’iyah; 2) wawancara dengan para tokoh ulama, guru dan para peserta yang melakukan tradisi nekseni guna mengumpulkan informasi terkait data penelitian; 3) dokumentasi berupa kitab-kitab tarajumah karya Ahmad Rifa’i yang menjadi rujukan warga Rifa’iyah. Setelah data terkumpul, analisa dilakukan menggunakan teori tradisi besar (great tradition) dan tradisi kecil (little tradition) yang dikenalkan oleh Robert Redfield. Selain itu, penulis juga menggunakan dua pendekatan dalam kajian tradisi keagamaan. Pendekatan itu berupa pengalaman batin (inward experience) dan perilaku eksternal (outward behaviour). Hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa rukun Islam warga Rifa’iyah yang dipahami bukan sebagai agama, melainkan sebagai sebuah tafsir. Pemehaman rukun Islam satu dengan rukun Islam lima secara substansi sama, hanya berbeda dalam penyebutannya, yaitu antara satu dan lima. Di mana syahadat menjadi sendi pokok Islam dan yang lainnya menjadi penyempurna. Sedangkan tradisi nekseni yang dilakukan warga Rifa’iyah merupakan respon dari keyakinan rukun Islam satu. Tradisi nekseni tergolong dalam tradisi besar (great tradition) jika dilihat dari asal diselenggarakannya, yaitu di sebuah institusi pendidikan. Namun tradisi nekseni juga dapat digolongkan dalam tradisi kecil (little tradition) karena tradisi nekseni ini merupakan sebuah respon tindakan dari doktrin-doktrin yang diyakini warga Rifa’iyah. Apabila doktrin-doktin yang mencakup konsep keimanan dan syariat agama disebut sebagai tradisi besar (great tradition), maka tradisi nekseni menjadi tradisi kecil (little tradition). Tradisi nekseni menghasilkan pengalaman batin yang mengarah pada ketenangan dan kemantapan dalam keyakinan serta ibadah warga Rifa’iyah, dan berdampak pada perilaku yang lebih baik.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing : Dr. Waryani Fajar Riyanto, S.H.I., M.Ag..
Uncontrolled Keywords: Rukun Islam, Rifa’iyah, Tradisi Nekseni
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah dan Filsafat Islam (S2)
Depositing User: S.Sos Sofwan Sofwan
Date Deposited: 07 Oct 2022 08:05
Last Modified: 07 Oct 2022 08:05
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53974

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum