PEMAKNAAN ULUN TERHADAP ETIKA SOSIAL PIIL PESENGGIRI DI KERATUAN DARAH PUTIH, PENENGAHAN, LAMPUNG SELATAN

Titian Ayu Naw Tika, NIM.: 20205011008 (2022) PEMAKNAAN ULUN TERHADAP ETIKA SOSIAL PIIL PESENGGIRI DI KERATUAN DARAH PUTIH, PENENGAHAN, LAMPUNG SELATAN. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PEMAKNAAN ULUN TERHADAP ETIKA SOSIAL PIIL PESENGGIRI DI KERATUAN DARAH PUTIH, PENENGAHAN, LAMPUNG SELATAN)
20205011008_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (PEMAKNAAN ULUN TERHADAP ETIKA SOSIAL PIIL PESENGGIRI DI KERATUAN DARAH PUTIH, PENENGAHAN, LAMPUNG SELATAN)
20205011008_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Kajian kebudayaan terwujud dalam tiga hal: Sistem kebudayaan, Sosial Kebudayaan, dan Artefak. Piil Pesenggiri pada kajian ini merupakan sistem kebudayaan Lampung yang dimaknai sebagai norma etika harga diri Ulun Lampung. Bagi Geertz, kebudayaan diilustrasikan sebagai simbol yang dapat ditafsirkan, diekspresikan, dan dinilai, dengan manusia sebagai aktornya. Manusia tidak dapat terlepas darinya yang berfungsi sebagai sistem yang disepakati dan dijalani bersama. Piil Pesenggiri dalam hal ini dapat disebut sebagai simbol, karena ia produk dari sistem kebudayaan. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; pertama, bagaimana Piil Pesenggiri menjadi norma etik di Keratuan Darah Putih? kedua, bagaimana Piil Pesenggiri dipahami oleh Ulun Lampung ditinjau dari teori Interpretation of symbol.? Jenis penelitian Piil Pesenggiri ini tergolong sebagai penelitian lapangan. Guna memperoleh data penelitian, peneliti menggunakan metode Triangulasi; 1) wawancara yang digunakan untuk mengumpulkan informasi melalui serangkaian pertanyaan kepada Penyimbang Khadatan, Ulun Lampung, dan tokoh-tokoh penting lainnya; 2) observasi yang dilakukan kurun waktu tiga bulan dengan mengamati perilaku Ulun Lampung di Keratuan Darah Putih; 3) dokumentasi berupa buku Kuntara Raja Niti Jugul Muda yang merupakan undang-undang bagi Ulun Lampung. Setelah data dikumpulkan, analisa dilakukan menggunakan teori Interpretation of Simbolik. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa, Piil Pesenggiri yang terdiri dari Juluk adok, Nemui nyimah, Nengah nyappur dan Sakai Sambayan merupakan simbol Ulun Lampung. Simbol tersebut dimaknai sebagai nilai harga diri masyarakatnya yang sangat dijunjung tinggi. Ulun Lampung dapat disebut bermartabat apabila sudah melaksanakan keempat pilar Piil Pesenggiri tersebut. Walaupun demikian, keempat pilar dalam kenyataan Ulun Lampung memiliki pemaknaan yang berbeda-beda sesuai dengan latar belakang setiap masyarakatnya. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa Piil Pesenggiri dapat dikatakan sebagai simbol kebudayaan Ulun Lampung. Kesimpulan tersebut diperoleh berdasarkan kajian teori Interpretatif Simbolik dari Clifford Geertz dengan empat karakteristik simbol.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing : Dr. Imam Iqbal, M.S.I.
Uncontrolled Keywords: Piil Pesenggiri, Norma Etika, Harga diri, Interpretatif simbolik
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah dan Filsafat Islam (S2)
Depositing User: S.Sos Sofwan Sofwan
Date Deposited: 07 Oct 2022 08:29
Last Modified: 07 Oct 2022 08:29
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53978

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum