TRADISI PENGAJIAN TAFSIR PESANTREN DI MEDIA SOSIAL: ANALISIS PENGAJIAN TAFSIR JALALAYN GUS BAHA DI YOUTUBE

Mahfidhatul Khasanah, NIM.: 20205031018 (2022) TRADISI PENGAJIAN TAFSIR PESANTREN DI MEDIA SOSIAL: ANALISIS PENGAJIAN TAFSIR JALALAYN GUS BAHA DI YOUTUBE. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (TRADISI PENGAJIAN TAFSIR PESANTREN DI MEDIA SOSIAL: ANALISIS PENGAJIAN TAFSIR JALALAYN GUS BAHA DI YOUTUBE)
20205031018_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (4MB) | Preview
[img] Text (TRADISI PENGAJIAN TAFSIR PESANTREN DI MEDIA SOSIAL: ANALISIS PENGAJIAN TAFSIR JALALAYN GUS BAHA DI YOUTUBE)
20205031018_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (11MB) | Request a copy

Abstract

Munculnya lonjakan teknologi digital di Indonesia telah membawa perubahan yang signifikan bagi kehidupan manusia. Perkembangan teknologi ini menyebabkan terjadinya transformasi budaya yang mengakibatkan serangkaian perubahan budaya baik dari segi nilai sosial hingga nilai agama. Teori persamaan media menyatakan bahwa pada era sekarang, manusia memperlakukan media seperti manusia lain dan berinteraksi dengan media seolah- olah mereka nyata. Perubahan kontrol ini tanpa sadar muncul pada manusia karena bentuk komuikasi virtual tersebut sekilas memiliki struktur yang menyerupai kehidupan sosial masyarkat nyata. Interaksi sosial yang dulu terjadi melalui kontak indera sekarang terjadi melalui kontak teknologi. Imbasnya, bentuk interaksi sosial yang bernuansa teknologi, menjadi satu isu yang sangat kuat dalam masyarakat kontemporer saat ini.Salah satu dari aspek yang terkena dampak perkembangan tekologi ini adalah dunia al- Qur’an. Literatur keislaman yang ada, tidak dapat dilepaskan dari ‘kyai’ sebagai rujukan utama dalam kehidupan keagamaan. Kalangan kyai yang biasanya mengaji kitab secara bandongan, juga merasakan dampak tekhnologi yang kemudian beralih dengan memanfaatkan live streaming melalui media sosial. Fenomena ini barangkali yang disebut sebagai era ‘revolusi informasi’, di mana Internet telah mengubah wajah dunia. Membahas pengajian kitab tafsir al- Qur’an yang dilakukakan secara offline, juga tidak bisa lepas hubungannya dengan lingkup pesantren. Karena dikalangan pesantren, pembelajaran tafsir atau biasa disebut dengan ngaji kitab kuning menjadi salah satu unsur mutlak kurikulum di pesantren. Dilihat dari adanya fenomena yang terjadi sekarang banyak ditemukan pengajian tafsir online yang beredar di media sosial YouTube, dalam penelitian ini penulis menjadikan fenomena pengajian tafsir Jalalayn Gus Baha sebagai studi kasus penelitian yang difokuskan pada dua vii rumusan masalah. Pertama, bagaimana fenomena pengajian tafsir pesantren Gus Baha’ di media sosial YouTube dan kedua, Bagaimana pengajian tafsir Gus Baha’ di YouTube menjadi salah satu fragmen kontemporer dalam rentang sejarah pengajian tafsir di Pesantren. untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dalam kajian ini penulis menggunakan teori media yang dipopulerkan oleh Marshall McLuhan. Teori ini mencakup tiga gagasan utama, yaitu Medium is The Message dan Medium as Extension of Man untuk mengetahui cara kerja baru dari adanya fenomena baru pengajian tafsir Jalalayn Gus Baha di YouTube, serta Global Village dan Technology Determinism untuk mengetahui dampak yang muncul dari adanya fenomena tersebut sehingga bisa dilihat apakah fragmen pengajian tafsir Jalalayn Gus Baha termasuk dalam fenomena baru sejarah panjang tradisi pesantren. Dari kajian ini penulis berhasil mendapatkan beberapa kesimpulan, pertama bahwa fenomena pengajian tafsir Jalalayn Gus Baha yang tersebar di media sosial YouTube awalnya adalah pengajian tafsir Jalalayn yang bersifat offline yang kemudian pengajan tersebut direkam secara diam-diam oleh salah beberapa jamaahnya dan kemudian rekaman suara tersebut diolah dan diunggah oleh pihak-pihak tersebut. Penyebaran yang terjadi di media sosial YouTube dari data penulis didapatkan bahwa isi dari tafsir Jalalayn Gus Baha terssebut adalah sama. Kedua, teori McLuhan dapat membuktikan bahwa keberadaan fenomena fragmen kontemporer pengajian tafsir Jalalayn di YouTube ini mampu menguasai lintas waktu serta mebiaskan batas batas sosial dan geografi, yang selama ini menjadi masalah tersendiri dalam media tradisional, sehingga muncul sebuah komunitas virtual tanpa batas sebagaimana yang disebut McLuhan sebagai global village. Sistem baru yang dapat dimanfaatkan untuk mengakses tafsir secara lebih mudah menjadikan fenomena pengajian tafsir Jalalayn Gus Baha di media YouTube sebagai sebuah kepanjangan dari sistem media lama. Fragmen pengajian Gus Baha di YouTube ini hadir sebagai sebuah viii perpanjangan sistem tradisional dengan sistem yang lebih efektif, sebagaimana yang disebut McLuhan dengan gagasan Media as Extension of Man. persinggungan yang terjadi antara tafsir dengan teknologi digital ini berikutnya menyisakan berbagai dampak terutama ketergantungan masyarakat akan media digital dalam mengkonsumsi al-Qur’an, sehingga banyak kajian tafsir dilakukan secara virtual. Terakhir, fragmen pengajian tafsir Jalalayn Gus Baha di media YouTube ini menjadi bukti perkembangan sejarah panjang kajian tradisi tafsir pesantren dan juga kajian umum al-Qur’an. Secara umum, persinggungan antara pengajian tafsir offline yang dilakukan Gus Baha dengan tekhnologi YouTube sebagai media perantara mengakibatkan memunculnya bentuk objek baru tafsir, dengan bentuk baru fragmen pengajian tafsir Jalalayn Gus Baha dalam bentuk tafsir audiovisual.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Pembimbing : Dr. Saifuddin Zuhri, S.Th.I., MA.
Uncontrolled Keywords: Tafsir Jalalayn, Gus Baha, Tradisi Pesantren, Media YouTube.
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur'an dan Tafsir (S2)
Depositing User: S.Sos Sofwan Sofwan
Date Deposited: 07 Oct 2022 09:16
Last Modified: 07 Oct 2022 09:16
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/53983

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum