EKSPANSI PARIWISATA DI KAMPUNG PRAWIROTAMAN YOGYAKARTA

Yulistia Utami, NIM 16540026 (2022) EKSPANSI PARIWISATA DI KAMPUNG PRAWIROTAMAN YOGYAKARTA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (EKSPANSI PARIWISATA DI KAMPUNG PRAWIROTAMAN YOGYAKARTA) 16540026_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA - Copy.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview
	Text (EKSPANSI PARIWISATA DI KAMPUNG PRAWIROTAMAN YOGYAKARTA) 16540026_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Kampung Prawirotaman menjadi salah satu kampung kota yang mengalami perubahan secara pesat dari segala bidang. Peralihan kampung batik ke kampung wisata atau biasa disebut kampung turis mampu merubah identitas kebudayaan kampung yaitu penghasil batik tradisional menjadi bisnis penginapan modern. Arus pariwisata di Kampung Prawirotaman menjadikan segala sesuatu dilakukan supaya dapat menghasilkan keuntungan dan menyambung kehidupan ekonomi masyarakat. Hal ini berdampak pada perbedaan pandangan kelompok pengusaha dengan masyarakat lokal. Perubahan dan peningkatan aktivitas ekonomi erat kaitannya dengan dampak sosial keagamaan yang salah satu faktor penyebabnya adalah komodifikasi dari proses ekspansi pariwisata di Kampung Prawirotaman. Penelitian ini merupakan penetian lapangan yang mencari data primer secara langsung dengan melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi terhadap tokoh masyarakat dan pengusaha, selain itu data sekunder menggunakan referensi yang berkaitan dengan tema penulis. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan analisis data kualitatif deskriptif dengan cara menyajikan data dan menarik kesimpulan dengan menggunakan teori komodifikasi Karl Mark. Hasil penelitian ini menemukan fakta bahwa ekspansi pariwisata membawa masyarakat Prawirotaman pada identitas baru sebagai kampung penggerak bisnis pariwisata yang menyediakan kebutuhan barang dan jasa wisatawan. Hilangnya nilai budaya batik menghilang juga dimensi cultural yang seharusnya masih lestari di Prawirotaman. Kondisi sosial tersebut menyebabkan pergeseran pandangan terkait dengan kehidupan keagamaan masyarakat. Agama yang semula di tempatkan pada wilayah kolektif (bersama), kemudian bergeser ke wilayah pribadi (privat).

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item