RELASI GENDER DALAM AL-QUR’AN MENURUT PENAFSIRAN THAIFUR ALI WAFA (Studi atas Kitab Tafsir Firdaus an-Na’im bi Tauḍiḥ Ma’ani Ayat al-Qur’an al-Karim)

Ali Hisyam, NIM.: 18205010048 (2022) RELASI GENDER DALAM AL-QUR’AN MENURUT PENAFSIRAN THAIFUR ALI WAFA (Studi atas Kitab Tafsir Firdaus an-Na’im bi Tauḍiḥ Ma’ani Ayat al-Qur’an al-Karim). Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (RELASI GENDER DALAM AL-QUR’AN MENURUT PENAFSIRAN THAIFUR ALI WAFA (Studi atas Kitab Tafsir Firdaus an-Na’im bi Tauḍiḥ Ma’ani Ayat al-Qur’an al-Karim)) 18205010048_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview
	Text (RELASI GENDER DALAM AL-QUR’AN MENURUT PENAFSIRAN THAIFUR ALI WAFA (Studi atas Kitab Tafsir Firdaus an-Na’im bi Tauḍiḥ Ma’ani Ayat al-Qur’an al-Karim)) 18205010048_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (4MB) | Request a copy

Abstract

erempuan dalam realitas kehidupan seringkali mendapat perlakuan tidak setara dengan laki-laki, meskipun semua ulama nyaris sepakat, bahwa derajat manusia baik laki-laki maupun perempuan adalah sama di mata Tuhan. Salah satunya dipicu oleh adanya pemahaman teologis patriarki tentang perempuan yang tercipta kedua setelah laki-laki dan terekam dalam tafsir. Imbasnya, banyak subordinasi dan pengekangan terhadap perempuan. Perempuan dianggap sumber fitnah, lemah, mata rantai setan dan lain-lain. Itulah gambaran yang terjadi dalam penafsiran klasik pada umumnya. Di era kontemporer banyak mufassir yang mulai sadar, pemahaman keagamaan dilakukan pengkajian ulang, terutama tentang perempuan. Tafsir Firdaws an-Na’im bi Tawḍiḥ Ma’ani Ayat al-Qur’an al-Karim merupakan salah satu dari tafsir karya Thaifur Ali Wafa yang lahir di periode ini, yaitu tahun 2013. Tafsir ini mendapat respon positif, baik dari kalangan non-akademik maupun akademik. Namun, beberapa penelitian yang ada, belum ada yang memadai terkait penafsiran relasi gendernya. Karenanya penelitian ini dilakukan untuk mengungkap terkait penafsirannya terhadap ayat-ayat relasi gender dalam Al-Qur’an, struktur epistemologis yang mempengaruhi penafsiran tersebut dan implikasinya terhadap relasi gender di masa kini. Penelitian ini merupakan kajian kepustakaan dengan menggunakan pendekatan epistemologi dan analisis gender sebagai pisaunya. Sumber utama yang digunakan adalah kitab tafsir Firdaws an-Na’im bi Tawḍiḥ Ma’ani Ayat al-Qur’an al-Karim karya Thaifur Ali Wafa. Penafsirannya tentang tentang relasi gender dalam tafsir tersebut dianalisis berdasar pendekatan dan teori di atas. Sedangkan sumber sekunder yang digunakan adalah sumber-sumber lain, baik berupa artikel, kitab dan maupun jurnal ilmiyah yang berkaitan dengan tema dan tentu mempunyai relevansi dengan yang penulis kaji. Dari hasil kajian yang dilakukan ditemukan beberapa kesimpulan. Pertama, penafsiran Thaifur Ali Wafa tentang relasi gender masih terbilang bias. Meskipun perempuan dan laki-laki dianggap sama di mata Tuhan, namun Thaifur menganggap perempuan/Hawa berasal dari tulang rusuk laki-laki, kurang akal, sumber fitnah, lebih suka berdandan dan menjadi mata rantai setan. Kedua, berdasarkan struktur epistemologi tafsirnya, sumber penafsiran yang digunakan adalah perpaduan antara bil ma’ṡūr dan bir-ra’y. Metodologi yang dipakai tahlili, bercorak fikih dan kebahasaan serta validitas penafsirannya menganut teori koherensi. Ketiga, implikasi dari penafsiran Thaifur Ali Wafa bila dilihat dari analisis gender, akan turut melanggengkan superioritas laki-laki terhadap perempuan. Meskipun tidak bermaksud merendahkan perempuan, dengan memberi label kepada perempuan sebagai mata rantai setan, akan turut andil menyuburkan subordinasi terhadap perempuan.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item