Suroso, NIM.: 15520042 (2022) RITUAL MASYARAKAT BANYUURIP KECAMATAN PANCUR KABUPATEN REMBANG DALAM MEMBANGUN. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.
|
Text (RITUAL MASYARAKAT BANYUURIP KECAMATAN PANCUR KABUPATEN REMBANG DALAM MEMBANGUN)
15520042_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview |
|
Text (RITUAL MASYARAKAT BANYUURIP KECAMATAN PANCUR KABUPATEN REMBANG DALAM MEMBANGUN)
15520042_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Setiap makhluk hidup memiliki peran sendiri-sendiri dalam menjadikan dirinya bermanfaat.Seperti halnya manusia yang mampu memberikan manfaat pada tumbuhan dengan merawat dan menjaganya, begitu juga tumbuhan yang mampu memberikan sumber pangan sebagai keberlangsungan hidup manusia.Hubungan timbal balik ini tertuang dalam ritual ambengan pohon durian di Desa Banyuurip yang masih lestari sampai sekarang. Sebagai titipan nenek moyang yang harus dilestarikan dan dijadikan sebuah pijakan, bahwa manusia dan alam merupakan sebuah kesatuan makhluk hidup yang memiliki norma dan nilai dalam menjaga keseimbangan tatanan kehidupan di bumi. Ketergantungan masyarakat Banyuurip terhadap tradisi ambengan pohon bisa dikatakan sulit dihilangkan, meskipun muncul banyak kebudayaan baru.Karena di dalamnya tersirat harapan-harapan dan alasan keselamatan dan kegagalan dalam bertani. Sederhananya, ritual tersebut merupakan bagian dari doa manusia kepada Tuhan dengan harapan dapat terkabul dan terealisasikan melalui buah durian. Penelitian ini bersifat penelitian lapangan dengan mengambil studi ritual ambengan pohon durian di Desa Banyuurip Kecamatan Pancur Kabupaten Rembang.Metode dalam penelitian ini ialah pendekatan budaya dengan menggunakan sumber primer observasi atau mendatangi tempat tradisi tersebut dan wawancara mendalam dan dokumentasi. Sumber lain yang digunakan yaitu buku, jurnal dan beberapa artikel bebas. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan bagaimana ritual ambengan pohon yang masih tetap eksis dan menjadi rutinitas yang tidak bisa ditinggalkan oleh masyarakat Banyuurip. Hasil dari penelitian ini memperoleh beberapa jawaban, pertama selain sebagai warisan dari nenek moyang ritual ambengan pohon durian dilaksanakan juga sesuai dengan masyarakat yang masih mengamini sesuatu yang sakral atau ghaib. Kedua masih tergolong masyarakat primitif yang percaya berdoa dan mendekatkan diri dengan Tuhan bisa dilakukan di mana saja, termasuk di ladang dan sawah. Ketiga terbentuknya relasi antara manusia, alam, dan Tuhan melalui ritual ambengan pohon.Keempat agama dan budaya mampu melebur dalam praktik ambengan pohon, saling melengkapi dan melahirkan pemahaman yang arif dan penuh makna.Hingga agama dan budaya bisa saling melengkapi dengan tujuan kebermanfaatan untuk setiap makhluk hidup.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing: Dr. Roma Ulinnuha, S.S., M.Hum. |
Uncontrolled Keywords: | Tradisi Resik-Resik Sumur, Tradisi Ngalungi Sapi (Ngalungi Sapi), Ambengan Pohon |
Subjects: | Islam dan Tradisi Masyarakat Islam |
Divisions: | Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Studi Agama Agama (S1) |
Depositing User: | Muh Khabib, SIP. |
Date Deposited: | 19 Oct 2022 09:16 |
Last Modified: | 19 Oct 2022 09:16 |
URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54316 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
View Item |