ASPEK-ASPEK KESEHATAN JIW A PADA IBADAH HAJI

Siti Mahmudah, NIM. 02221028 (2006) ASPEK-ASPEK KESEHATAN JIW A PADA IBADAH HAJI. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (ASPEK-ASPEK KESEHATAN JIW A PADA IBADAH HAJI)
02221028_Bab I_Bab V_Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (ASPEK-ASPEK KESEHATAN JIW A PADA IBADAH HAJI)
02221028_Bab II_Bab III_Bab IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (9MB)

Abstract

lbadah haji merupakan rukun Islam kelima yang diwajibkan atas setiap muslim yang telah marnpu mengerjakannya sekali seurnur hidup dengan syarat-syarat yang telah ditentukan. Setiap orang yang melaksanakan ibadah haji selalu berharap memperoleh predikat sebagai haji mabrur, atau haji yang baik dan diterirna Allah Swt. Haji mabrur tidak saja disebabkan karena syarat, rukun, • wajib, dan sunah haji dapat dilaksanakan selama ibadah, tetapi hajinya mernberikan makna dalarn kehidupan setelah ibadah haji. Quraisy Shihab menyebutkan bahwa haji rnabrur itu ditandai dengan dilakukannya makna yang tersimpan pada sirnbol ritual haji dalarn kehidupan paska ibadah haji. Dilihat dari sudut pandang kesehatan jiwa, ibadah haji mengandung banyak hikmah yang mengarah atau mendukung terbentuknya kesehatan jiwa, baik itu dari segi jasmani, sosial, maupun spiritual (rohaniah). Untuk kepentingan kesehatan jasmani ibadah haji merupakan hal yang jelas, karena harnpir setiap amalan-amalan dalam ibadah haji membutuhkan pengerahan segenap daya dalam kondisi yang sehat, dan sernuanya merupakan olah raga yang luar biasa. 3. Ada pun untuk kepentingan kesehatan sosial ibadah haj i merupakan lam bang persatuan umat Islam. Di sana para jamaah haji dilatih agar dapat berinteraksi dengan orang lain dan alam sekitamya secara baik. Adapun dengan memotong hewan kurban mereka dilatih agar memiliki empati dan kepekaan sosial. Mereka juga dituntut agar mampu hidup dengan damai, tidak menyakiti orang lain, dan · melakukan introspeksi diri terhadap apa yang telah dilakukan. Selain itu, mereka juga dididik agar tidak mudah putus asa dalam menghadapi kesulitan dan selalu bersikap jujur dalam setiap tindakannya. Untuk kepentingan kesehatan rohani ibadah haji merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, dengan banyak berdzikir dan bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan. Haji juga mendidik manusia akan prinsip tauhid,. membersihk:an hawa nafsu dan menahannya dari segala sesuatu selain Allah, serta · membiasakan diri dengan akhlak-akhlak mulia. Ibadah haji juga mengingatkan manusia akan adanya hari akhir, dalam ibadah haji juga tampak sekali sikap penghambaan yang sempuma, memenuhi panggilan Allah dan taat kepada Allah. Apabila ditinjau dari kesehatan mental, maka naik haji berfungsi dalam pengobatan, pencegahan, dan pembinaan. Karena haji merupakan ibadah berhadapan diri dengan Allah, maka orang yang menderita dapat minta ampun atas dosa dan kesalahannya serta mendekatkan diri kepada-Nya. Oleh karena itu, Allah menjanjikan ampunan kepada orang yang menunaikan haji, maka orang merasa memperoleh perasaan tersebut dan dekat dengan-Nya. Dengan demikian, orang dapat memperoleh hikmah kelegaan batin dan perasaan dekat dengan Allah.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Drs.H. Hasan Baihaqi, AF, M.Pd.,
Uncontrolled Keywords: Kesehatan Jiwa, Ibadah Haji
Subjects: Haji
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Bimbingan dan Konseling Islam (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 19 Oct 2022 14:47
Last Modified: 19 Oct 2022 14:47
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54335

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum