IDENTIFIKASI KEBERHASILAN DAN HAMBATAN PEMBELAJARAN KIMIA PADA SEKOLAH INKLUSI TERHADAP PESERTA DIDIK DIFABEL RUNGU (STUDI KASUS DI KELAS X SMA NEGERI 1 SEWON BANTUL - YOGYAKARTA)

Siska Inalisa, NIM.: 08670010 (2012) IDENTIFIKASI KEBERHASILAN DAN HAMBATAN PEMBELAJARAN KIMIA PADA SEKOLAH INKLUSI TERHADAP PESERTA DIDIK DIFABEL RUNGU (STUDI KASUS DI KELAS X SMA NEGERI 1 SEWON BANTUL - YOGYAKARTA). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (IDENTIFIKASI KEBERHASILAN DAN HAMBATAN PEMBELAJARAN KIMIA PADA SEKOLAH INKLUSI TERHADAP PESERTA DIDIK DIFABEL RUNGU (STUDI KASUS DI KELAS X SMA NEGERI 1 SEWON BANTUL - YOGYAKARTA)) BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview
	Text (IDENTIFIKASI KEBERHASILAN DAN HAMBATAN PEMBELAJARAN KIMIA PADA SEKOLAH INKLUSI TERHADAP PESERTA DIDIK DIFABEL RUNGU (STUDI KASUS DI KELAS X SMA NEGERI 1 SEWON BANTUL - YOGYAKARTA)) BAB II, III, IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (899kB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran kimia dilihat dari proses pembelajaran, minat dan motivasi, serta prestasi peserta didik difabel rungu di sekolah inklusi SMA Negeri 1 Sewon, hambatan pembelajaran kimia di sekolah inklusi SMA Negeri 1 Sewon khususnya bagi guru dan peserta didik difabel rungu, dan solusi untuk mengatasi hambatan yang dihadapi dalam pembelajaran kimia di sekolah inklusi SMA Negeri 1 Sewon khususnya bagi guru dan peserta didik difabel rungu. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Sewon Kabupaten Bantul Yogyakarta dengan subjek penelitian terdiri dari seorang peserta didik difabel rungu kelas X. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data diperoleh dengan melakukan observasi pembelajaran, wawancara dengan beberapa pihak terkait, pengisian angket, studi dokumen, dan diskusi kelompok terfokus (Focus Group Discussion). Berdasarkan hasil penelitian untuk keberhasilan pembelajaran kimia untuk peserta didik difabel rungu dapat dilihat dari: (a) proses pembelajaran dengan hasil yang sangat baik yaitu kepercayaan dirinya berkembang, belajar secara mandiri, mencoba memahami apa yang disampaikan oleh guru, berusaha berinteraksi dengan guru dan teman, belajar menerima perbedaan, dan berusaha menjadi lebih kreatif dalam pembelajaran; (b) persentase nilai angket minat dan motivasi peserta didik difabel rungu menunjukkan nilai yang sangat baik yaitu 86,11% untuk minat dan 92,10% untuk motivasi yang artinya bahwa minat dan motivasinya terhadap pembelajaran kimia sangat tinggi; dan (c) prestasi peserta didik difabel rungu dapat dilihat dari nilai akhir yang diperolehnya menunjukkan nilai yang cukup baik diatas kriteria ketuntasan minimal (KKM) yakni 83 dari KKM 75. Sedangkan untuk hambatan yang dihadapi dalam pembelajaran kimia di sekolah inklusi yaitu: (a) guru kimia belum pernah mengikuti pelatihan untuk mengajar peserta didik berkebutuhan khusus terutama peserta didik difabel rungu; dan (b) peserta didik difabel rungu adalah komunikasi dan informasi yang diperoleh dalam proses pembelajaran tidak maksimal. Adapun solusi untuk mengatasi hambatan yang dihadapi yaitu: (a) sekolah bekerjasama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) untuk melakukan pelatihan, monitoring, dan evaluasi kepada Bapak/Ibu Guru; dan (b) guru kimia mengadakan bimbingan belajar untuk peserta didik difabel rungu yang dilaksanakan sebanyak 1-2 kali dalam seminggu.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item