KONSEP JIW A MANUSIA MENURUT IBNU SINA DAN SIGMUND FREUD (SEBUAH STUDI KOMPARASI)

Ifatul Muzarkasyah, NIM. 99222899 (2005) KONSEP JIW A MANUSIA MENURUT IBNU SINA DAN SIGMUND FREUD (SEBUAH STUDI KOMPARASI). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (KONSEP JIW A MANUSIA MENURUT IBNU SINA DAN SIGMUND FREUD (SEBUAH STUDI KOMPARASI))
99222899_Bab I_Bab IV_Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text (KONSEP JIW A MANUSIA MENURUT IBNU SINA DAN SIGMUND FREUD (SEBUAH STUDI KOMPARASI))
99222899_Bab II_Bab III.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Ibnu Sina membagi jiwa menjadi tiga bagian, yakni jiwa nabati, jiwa hewani, dan jiwa manusia. Jiwa nabati berfungsi untuk reproduksi. liwa hewan bagi manusia berfungsi untuk penginderaan, baik indera lahir (pancaindera) maupun indera batin, yang melahirkan gerak dan proses persepsi. Jiwa rasional berfungsi untuk proses berpikir yang melahirkan pengetahuan bagi manusia dari akal aktif Dengan jiwa rasional iniiah kesempurnaan jiwa manusia akan tercapai. Jiwa yang sempurna merupakan puncak kemampuan intelektual manusia yang hanya terdapat pada jiwa para nabi dan para filosof Berkat kemampuan inilah, seseorang dapat mengetahui segala sesuatu secara intuitif Sigmund Freud menyebut jiwa sebagai struktur yang terdiri dari id, ego, dan superego di mana konflik dan rckonsiliasi ketiganya rnenghasilkan sernua tingkah laku rnanusia. Id rnerupakan lapisan paling luar dari jiwa manusia yang memegang prinsip kesenangan kemudian lapisan dalamnya adalah superego yang mengarahkan ego pada tujuan yang sesuai dengan moral, dan di antara keduanya terdapat ego yang mengarahkan id pada prinsip kenyataan. Dominasi ketiga sistem tersebut sangat mempengaruhi kepriba<liau manusia. Dominasi id akan rnembentuk kepribadian yang tidak macang uan bercorak rnenuruti hawa nafsu, sehingga individu dalam bertingkah laku akan cenderung tanpa pe1 timbangan dan untuk kesenangan semata. Dominasi superego membentuk kepribadian yang tidak realistis dan moralis dengan tingkah laku yang sdaiu Jipertimbangkan. Dominasi ego akan membentuk kepribadian yang seimbang, ego menjadi penengah bagi kedua sistem sebelumnya. Relevansinya terhadap bimbingan dan penyuluhan Islam bahwa dengan mengetahui struktur kepribadian ini, maka seorang konselor dapat mengenal kepribadian kliennya dan dapat rnengarahkan kepriba<lian kliennya kepada kepribadian yang matang, sempurna dan sesuai dengan kepribadian yang Islami.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Waryono Abdul Ghafur, M.Ag
Uncontrolled Keywords: Konsep Jiwa Manusia, Ibnu Sina Dan Sigmund Freud,
Subjects: Bimbingan dan Konseling Islam
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Bimbingan dan Konseling Islam (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 01 Nov 2022 09:41
Last Modified: 01 Nov 2022 09:42
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54673

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum