PERINGATAN BAGI PENGHAFAL AL-QUR’AN (STUDI MA‘ANI AL-HADIS)

Hanif Mudhoffar, NIM.: 08530064 (2012) PERINGATAN BAGI PENGHAFAL AL-QUR’AN (STUDI MA‘ANI AL-HADIS). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PERINGATAN BAGI PENGHAFAL AL-QUR’AN (STUDI MA‘ANI AL-HADIS))
BSB3US~M.PDF - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (PERINGATAN BAGI PENGHAFAL AL-QUR’AN (STUDI MA‘ANI AL-HADIS))
BYJEKB~8.PDF - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Al-Qur’an sebagai mukjizat sekaligus kitab samawi terakhir mempunyai banyak keistimewaan. Salah satunya adalah ia merupakan salah satu kitab suci yang terjamin keaslian dan kesempurnaannya. Selama 15 abad yang lalu, al-Qur’an telah memperoleh apresiasi yang besar dari umat Islam. Salah satu bentuk apresiasinya adalah bahwa al-Qur’an dari generasi ke generasi selalu dihafal dan terjaga dalam dada para penghafal al-Qur’an yang dikenal dengan sebutan h}a>fiz} al-Qur’a>n atau dikenal juga dengan istilah h}a>mil al-Qur’a>n, yaitu orang yang mengorientasikan hidup bagi al-Qur’an. Problematika yang populer terjadi dalam menghafal al-Qur’an adalah pemeliharaan hafalan tersebut. karena memelihara al-Qur’an adalah lebih sulit daripada menghafalkannya. Kesulitan di dalam pemeliharaan al-Qur’an tidak hanya terjadi pada generasi sekarang saja, tetapi pada masa sahabatpun banyak yang mengalami kesulitan tersebut, baik itu yang bersifat eksternal atau juga yang bersifat internal. Sebagaimana yang termuat dalam hadis-hadis peringatan bagi penghafal al-Qur’an menyebutkan bahwa menghafal al-Qur’an merupakan suatu hal yang mudah hilang, sampai-sampai Nabi Muhammad saw. mengumpamakannya dengan unta yang lepas dari ikatannya. Sepintas, hadis yang menyebutkan bahwa hafalan al-Qur’an mudah hilang menjadi ancaman tersendiri bagi para penghafal al-Qur’an. Terlebih hadis tersebut diucapkan berulang kali oleh seseorang yang mempunyai otoritas– seperti Ulama>’, Kiyai, Usta>z| dan yang lainnya– kepada anak didiknya, sehingga masuk alam bawah sadar mereka, maka akan timbul dalam benak mereka (para murid) bahwa al-Qur’an itu memang mudah hilang dan bahayanya menjadikan seseorang merasa enggan untuk menghafalkan al-Qur’an. Dalam penelitian ini, proses oprasional analisanya menggunakan kajian Ilmu Ma’a>ni> al-H}adi>s\ yang ditawarkan oleh Nurun Najwah. Pertama, adalah metode historis. Metode ini digunakan untuk menguji validitas sumber dokumen (teks-teks hadis), sebagai peninggalan masa lampau yang dijadikan rujukan. Kedua, adalah metode hermeneutika, yakni menuntut diperlakukannya teks hadis sebagai produk lama dapat berdialog secara komunikatif dan dialektik dengan pensyarah dan audiensnya yang baru sepanjang sejarah umat Islam. Pemaknaan hadis tentang peringatan bagi penghafal al-Qur’an dapat dipahami secara kontekstual karena hadis tersebut sejatinya membicarakan inti penyebab dari al-Qur’an itu mudah hilang. Penyebab ini ditimbulkan dari dua faktor. Pertama faktor eksternal, yaitu perilaku yang datangnya dari penghafal al-Qur’an itu sendiri. Kedua faktor internal, yakni diakibatkan dari pemahaman hadis yang tekstual atau apa adanya terhadap hadis-hadis yang berkaitan dengan peringatan bagi penghafal al-Qur’an. Hadis tentang peringatan bagi penghafal al-Qur’an ini hendaknya dipahami sebagai suatu motivasi, bukan ancaman. Sehingga Law of Attraction akan menerima getaran-getaran positif untuk disimpan di otak bawah sadar. Dan pada akhirnya hafalan itu kuat (tidak akan bisa hilang).

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing: Dr. H. Agung Danarto, M.Ag
Uncontrolled Keywords: Penghafal Al-Qur’an, Law of Attraction, Penerapan Hadis
Subjects: Tafsir Hadist
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Tafsir Hadist (S1)
Depositing User: Muh Khabib, SIP.
Date Deposited: 01 Nov 2022 14:41
Last Modified: 01 Nov 2022 14:41
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54693

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum