KEMISKINAN DALAM PERSPEKTIF HADIS (STUDI KRITIK MATAN DALAM AL-KUTUB AL-TIS`AH)

Muhammad Musa, NIM.: 08530001 (2012) KEMISKINAN DALAM PERSPEKTIF HADIS (STUDI KRITIK MATAN DALAM AL-KUTUB AL-TIS`AH). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (KEMISKINAN DALAM PERSPEKTIF HADIS (STUDI KRITIK MATAN DALAM AL-KUTUB AL-TIS`AH)) BSB3US~M.PDF - Published Version Download (3MB) | Preview
	Text (KEMISKINAN DALAM PERSPEKTIF HADIS (STUDI KRITIK MATAN DALAM AL-KUTUB AL-TIS`AH)) BAB II, III, IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (976kB) | Request a copy

Abstract

Indonesia, sebagai Negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di Dunia, otomatis menjadikan mayoritas kemiskinan didominasi oleh kaum muslim. Salah satu faktor yang menyebabkan lambatnya proses pengentasan kemiskinan adalah paradigma bahwa kemiskinan merupakan sebuah anugerah, sedangkan kekayaan adalah ujian yang pasti melalaikan masalah akhirat. Maka anekdot yang berkembang di masyarakat awam ialah “biarlah melarat di Dunia, asalkan mati masuk Surga”. Beberapa hadis Nabi menjadi “kambing-hitam” dengan dijadikan sebagai pedoman paradigma positif terhadap kemiskinan dan negatif terhadap harta. Beberapa pendapat, menggeneralisasi kualitas hadis-hadis tentang kemiskinan dengan kualitas daif. Diantara faktor terjadinya generalisasi tersebut adalah parsialisasi kajian hadishadis tentang kemiskinan serta ketidak-ikut-sertaan bahasan tentang hadis-hadis yang tampak berlawanan, yakni tentang pujian terhadap orang berharta. Penelitian ini merupakan pembahasan tematik terhadap hadis-hadis tentang kemiskinan dalam 9 (sembilan) kitab hadis primer “al-Kutub al-Tis`ah”, yang mencakup kritik sanad dan kritik matan dengan mempertemukan terhadap ayat dan hadis-hadis yang nampak berlawanan serta akal atau fakta sejarah. Peneliti mencoba menganalisis kualitas dan kuantitas terhadap 311 hadis yang terlibat dalam penelitian ini. Kemudian, membahas kehujahan hadis-hadis tersebut dengan ragam pendapat para sarjana dan ahli hadis. Penelitian ini bersifat kepustakaan dengan mengumpulkan data dari ragam sumber, terutama software maus��`ah al-��ad���� al-kutub al-tis`ah yang menjadi sumber primer. Seluruh data diolah dengan metode analisis - deskriptif hingga dapat menghasilkan kesimpulan sesuai rumusan masalah. Terdapat 8 matan tentang keutamaan kemiskinan diriwayatkan oleh 7 sahabat Nabi dengan sanad sahih, bahwa surga akan dipenuhi oleh kaum miskin sedangkan kaum berharta akan tertahan - kesulitan untuk memasuki surga. Namun juga terdapat 16 matan tentang keutamaan orang berharta yang diriwayatkan oleh 11 sahabat Nabi dengan sanad sahih. Karena kualitas dan kuantitas yang lebih dari ������d-masyh��r, dua ragam matan yang tampak bertentangan tersebut dapat dijamak. Bahwa sangat maklum jika surga dipenuhi oleh kaum miskin, karena fakta bahwa kaum miskin lebih banyak jumlahnya dari kaum berharta yang hidup di dunia. Namun, bukanlah kemiskinan yang menjadi sebab memasuki surga tetapi karena beriman dan beramal saleh, meskipun dalam keadaan susah. Dan bukanlah harta yang menjadikan kaum berharta sulit untuk memasuki surga, melainkan cara menggunakan dan mendapatkan harta dengan cara yang batil. Dalam hal kehujahan hadis, bagi kelompok yang menghendaki dikotomi hadis mutaw� � tir dan ������d, hadis-hadis tentang keutamaan kemiskinan tidak dapat dijadikan hujah karena belum mencapai 10 perawi dalam setiap �abaqahnya. Namun bagi para ahli hadis yang menghendaki kualitas bukan kuantitas, hadis dengan 7 (tujuh) jalur sanad sahih, lebih dari sekedar hanya dibolehkan untuk dijadikan sebagai hujah.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item