PEMAKNAAN MASYARAKAT PADA RITUAL SEDEKAH BUMI SEBAGAI KONSERVASI ALAM SITU SANGIANG, SANGIANG, BANJARAN, MAJALENGKA

Ary Fakhrudin Akhyar, NIM.: 18105040074 (2022) PEMAKNAAN MASYARAKAT PADA RITUAL SEDEKAH BUMI SEBAGAI KONSERVASI ALAM SITU SANGIANG, SANGIANG, BANJARAN, MAJALENGKA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PEMAKNAAN MASYARAKAT PADA RITUAL SEDEKAH BUMI SEBAGAI KONSERVASI ALAM SITU SANGIANG, SANGIANG, BANJARAN, MAJALENGKA)
18105040074_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (PEMAKNAAN MASYARAKAT PADA RITUAL SEDEKAH BUMI SEBAGAI KONSERVASI ALAM SITU SANGIANG, SANGIANG, BANJARAN, MAJALENGKA)
18105040074_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Sedekah Bumi merupakan tradisi masyarakat Jawa yang hingga saat ini masih eksis keberadaanya, termasuk di daerah Tatar Sunda seperti di Desa Sangiang, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka yang setiap tahunnya masyarakat Sangiang mengadakan upacara tradisi tersebut. Mereka menyebutnya dengan “ritual pareresan”. Kebiasaan yang dipercayai dan dijalankan oleh masyarakat sejak dahulu. Ritual di Situ Sangiang diwariskan secara turun-temurun sebagai bentuk dari kepercayaan terhadap sejarah pembuatannya. Rumusan masalah penelitian ini berupa bagaimana konstruksi sosial masyarakat atas kepercayaan pada ritus sedekah bumi atau ritual pareresan dan bagaimana masyarakat Sangiang memaknai ritual tersebut sebagai usaha konservasi alam. Dengan pendekatan Sosiologi Agama, peneliti ini berusaha mengungkap sebuah fenomena pada ritual pareresan di Desa Sangiang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik data yang digunakan peneliti adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Sumber data primer dalam penelitian ini berasal dari narasumber utama dan pendukung dengan menggunakan metode wawancara terkait konstruksi sosial dan konservasi alam. Sumber data sekunder dalam penelitian ini berasal dari beberapa literatur seperti buku, jurnal dan skripsi yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Metode ini dipilih agar diperoleh data penelitian yang bersifat mendalam dan menyeluruh mengenai Konstruksi Sedekah Bumi masyarakat Desa Sangiang dan konservasi Situ Sangiang. Kemudian data yang diperoleh disajikan secara deskriptif dan dianalisis menggunakan teori makna ritual Victor Turner, konstruksi sosial Petter L. Berger, Thomas Luckman dan teori konservasi alam. Temuan dalam skripsi ini pertama, sejarah dan mitos dari ritual pareresan, kemudian terbentuklah istilah ritual pareresan yang akan diserap kembali oleh masyarakat untuk dijadikan sebuah tradisi pada setiap tahunnya. Temuan yang kedua, Situ Sangiang merupakan sebuah danau yang terbentuk karena sejarah dan mitos panjang sehingga masyarakat Sangiang menjadikan simbol dari ritual pareresan tersebut. Oleh karena itu makna konservasi alam dari ritual pareresan mengarah pada pelestarian atau konservasi alam Situ Sangiang, dimana masyarakat Desa Sangiang bertanggung jawab sepenuhnya atas Situ Sangiang supaya tetap terjaga dan terawat tidak tercemari oleh limbah dan ekosistem yang hidup di Situ Sangiang juga tetap hidup dan tumbuh.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Dr. Moh. Soehadha, M.Hum.
Uncontrolled Keywords: ritual pareresan, konstruksi sosial, konservasi alam.
Subjects: Sosiologi Agama
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Sosiologi Agama (S1)
Depositing User: S.Sos Sofwan Sofwan
Date Deposited: 14 Nov 2022 09:56
Last Modified: 14 Nov 2022 09:56
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/54915

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum